Banjir Rendam Beberapa Titik di Legian
Banjir Juga Terjadi di Kawasan Pantai Melasti
Dinas PUPR Kabupaten Badung berencana melakukan normalisasi alur sungai Tukad Mati.
MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur wilayah Badung memicu banjir setinggi betis orang dewasa di beberapa titik di wilayah Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Minggu (1/12) pagi. Beberapa titik terdampak seperti Jalan Dewi Sri dan permukiman di sekitar aliran Sungai Tukad Mati. Untuk mengatasi banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung menerjunkan empat mesin pompa mobile dan 20 petugas dari Bidang Bina Marga.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Badung I Gusti Ngurah Made Suardika, menjelaskan banjir terjadi karena pintu pembuangan air menuju Tukad Mati harus ditutup akibat tingginya debit air sungai karena kiriman air dari kawasan hulu akibat hujan lebat di sana. Padahal, hujan di kawasan Legian sendiri tidak berlangsung lama.
Suardika melanjutkan, petugas di lapangan sebetulnya telah mengantisipasi sejak pukul 06.00 Wita. Saat itu kondisi debit air sungai masih normal. Namun, sekitar pukul 07.00 Wita debit air naik signifikan, sehingga terjadilah banjir. “Kami langsung menurunkan empat mesin pompa mobile pada pukul 08.00 Wita untuk menyedot air. Petugas kami turunkan untuk membantu menyedot genangan dan ini sangat membantu,” jelas Suardika.
Kondisi seperti ini, menurut Suardika kerap terjadi setiap musim hujan. Oleh karena itu, pihaknya berencana meningkatkan sinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk melakukan normalisasi alur sungai Tukad Mati. Normalisasi ini akan mencakup pengerukan sedimentasi guna memperlancar aliran sungai, sehingga potensi banjir dapat diminimalkan.
Selain itu, Dinas PUPR Badung telah menjajaki kerja sama dengan Kelurahan Legian untuk menempatkan mesin pompa mobile di kantor kelurahan. “Penempatan mesin pompa di lokasi strategis seperti kantor kelurahan akan mempercepat respons jika terjadi genangan air akibat tingginya muka air sungai atau saat hujan deras,” tambahnya.
Lokasi titik banjir di sebelah barat daya Pantai Melasti pada Minggu (1/12) siang. –IST
Di tempat terpisah, banjir juga terjadi di kawasan Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Bahkan, banjir tersebut sempat viral di media sosial (medsos). Namun, Ketua Pengelola Pantai Melasti Wayan Karnawa menegaskan bahwa Pantai Melasti tetap aman dan tidak terdampak langsung oleh banjir tersebut. “Itu kan biasa namanya hujan deras, kebetulan ada got yang tersumbat, sudah dibersihkan, sudah beres, gak ada banjir-banjir,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (1/12) siang.
Karnawa menjelaskan, lokasi yang terlihat dalam video viral memang berada di jalur menuju Pantai Melasti, tetapi bukan di area utama pantai. “Lokasi banjir yang viral itu, memang artinya ada di Melasti, tetapi seperti yang saya bilang karena gotnya tersumbat,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, pengelola telah membersihkan saluran air di sekitar kawasan untuk mencegah hal serupa terulang jika hujan deras kembali terjadi. Meski sempat viral, banjir singkat tersebut tidak memengaruhi aktivitas wisata di Pantai Melasti. Pengelola berharap masyarakat tidak membesar-besarkan kejadian ini dan memastikan bahwa kawasan pantai tetap menjadi tujuan wisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung. 7 ol3
Komentar