nusabali

Cegah HIV/AIDS, Jembrana Perketat Skrining Ibu Hamil

  • www.nusabali.com-cegah-hivaids-jembrana-perketat-skrining-ibu-hamil

NEGARA, NusaBali - Dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Jembrana memaksimalkan sosialisasi ke masyarakat serta gencarkan skrining HIV, salah satunya dengan mewajibkan skrining terhadap ibu hamil.

Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2024, Minggu (1/12), jajaran Dinkes Jembrana menggelar sosialisasi secara serentak di 5 kecamatan se-Jembrana. Sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS ini melibatkan anak-anak muda, khusunya para Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) di masing-masing kecamatan.

Termasuk salah satunya ada sosialisasi bersama Jegeg Bagus Jembrana, KSPAN SMAN 1 Negara, KSPAN SMAN 2 Negara, KSPAN SMP 2 Negara, klinik Polres Jembrana, dan Yayasan Spirit Paramacita di jogging track Gedung Dr Ir Soekarno, Jembrana. Di samping itu juga diadakan penyuluhan HIV oleh RSU Negara di Sekretariat Komunitas Jalak Bali Jembrana, dan konseling HIV dari masing-masing puskesmas.

Dengan mengambil tema nasional ‘Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa’, peringatan HAS di Gumi Makepung ini diharapkan meningkatkan kesadaran tentang bahaya HIV. Begitu juga mengenang orang-orang yang meninggal karena AIDS dan mendukung orang-orang yang hidup dengan HIV (ODHIV).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Senin (2/12), mengatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Jembrana hingga jelang akhir 2024 ini, tercatat sebanyak 649 kasus dan ada 47 pasien yang tidak menjalani pengobatan. 

"Langkah nyata yang kita ambil untuk mencegah HIV/AIDS adalah dengan memperketat skrining ibu hamil. Dengan skrining yang lebih ketat, kita bisa mendeteksi dini dan memberikan penanganan yang tepat. Termasuk mencegah risiko penularan dari ibu ke bayi," ucap Dwipayana.

Selain ibu hamil, Dwipayana menyatakan juga melakukan pendekatan terhadap pasien yang mengidap penyakit yang berhubungan dengan HIV/AIDS, seperti Kandidiasis, Pneumocystis Pneumonia (PCP), dan Tuberkulosis (TB). Pasien-pasien tersebut juga diskrining HIV untuk memastikan status kesehatannya. 

Menurut Dwipayana, saat ini sudah ada konselor HIV/AIDS di masing-masing puskemas. Begitu juga menyediakan sarana pengobatan HIV/AIDS, seperti pemeriksaan sel CD4 di masing-masing puskesmas agar pasien semakin mudah dan dekat untuk berobat. 

"Selain itu, berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS juga terus kami maksimalkan. Temasuk melibatkan kelompok sebaya. Dengan berbagai upaya itu, kami harap kasus HIV/AIDS di Jembrana dapat ditekan dan kualitas hidup ODHIV dapat meningkat," ucap Dwipayana. 7 ode

Komentar