Dispar Buleleng Pasang Target Kunjungan Wisata 1,5 Juta Tahun Depan
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Pariwisata Buleleng optimis memasang target kunjungan wisatawan di tahun 2025 mendatang di angka 1,5 juta.
Target itu diyakini bisa tercapai melihat potensi kunjungan per Oktober 2024 ini sudah di atas 100 persen. Potensi kenaikan kunjungan wisatawan ini pun diharapkan dari pasar wisatawan domestik dan mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara ditemui Senin (2/12) kemarin menyebut peningkatan target kunjungan wisata memang dilakukan setiap tahunnya. Minimal dua persen dari jumlah kunjungan di tahun sebelumnya. Data Dispar Buleleng jumlah kunjungan wisatawan 2023 sebanyak 1,2 juta orang. Lalu per Oktober 2024, dari target 1,3 juta sudah tercapai 1.345.247 kunjungan. Jumlah itu pun disebut Dody masih akan melonjak jauh dampak libur natal dan tahun baru di ujung tahun ini.
“Pangsa pasar kita masih didominasi wisatawan domestik dibandingkan wisatawan mancanegara. Tetapi peluang ini tidak kalah bagus dan cukup menjanjikan bagi perkembangan pariwisata kita di Buleleng,” ucap Dody.
Wisatawan domestik yang tercatat di tahun 2024 ini sebanyak 838.590 orang. Rata-rata mereka datang bersama rombongan dari Pulau Jawa, baik pelajar maupun pekerja yang sedang mengikuti paket wisata di Bali. Potensi pariwisata domestik ini pun sedang dikembangkan dengan dibukanya trayek Banyuwangi-Bali Barat-Buleleng melalui kapal cepat yang sedang diuji coba.
Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 506.657 orang. “Kalau mancanegara yang terbanyak masih wisatawan asal benua Eropa. Seperti Perancis, Jerman, Belanda dan Rusia. Selain itu juga ada yang berasal dari Cina, Australia, hingga Amerika.
Sementara di tengah upaya meningkatkan kunjungan wisata, Dispar Buleleng juga akan melakukan evaluasi dalam pengembangan pariwisata Buleleng. Terutama dalam pemenuhan fasilitas dan sarana penunjang di masing-masing Daya Tarik Wisata (DTW), peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepariwisataan dan termasuk tata kelola DTW oleh Kelompok Sadar Wisata (Darwis) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).7 k23
Komentar