nusabali

Rekapitulasi Suara Kecamatan Tuntas

PSU di TPS 001 Tulikup, Koster-Giri dan Aman Tetap Unggul

  • www.nusabali.com-rekapitulasi-suara-kecamatan-tuntas

Penetapan atau rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota diharapkan sudah ketok palu paling lambat Jumat (6/12) ini sebelum hasilnya dikirim ke KPU Bali 

DENPASAR, NusaBali 
Rekapitulasi suara hasil Pilkada serentak 2024 pada 27 November 2024 lalu tengah berjalan secara berjenjang. Sesuai dengan target KPU Bali, rekapitulasi suara telah rampung di tingkat kecamatan atau PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) pada, Selasa (3/12). Proses penghitungan suara telah berjalan sejak, Jumat (29/11) di seluruh kecamatan di Bali. 

Warga yang antusias mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 001 Tulikup. –NOVI 

Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan dikonfirmasi, Selasa sore kemarin menyampaikan bahwa seluruh kecamatan telah merampungkan penghitungan untuk selanjutnya surat suara dan hasilnya dibawa ke masing-masing KPU Kabupaten/Kota. “Rekapitulasi di tingkat kecamatan hari ini sudah selesai,” ujar John. 

Pengecualian, rekapitulasi di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, masih berlangsung hingga Selasa malam karena adanya pemungutan suara ulang di TPS 01 Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar pada hari yang sama. “Di Gianyar masih ada PSU, mereka baru bisa rekap kecamatan malam ini,” kata John. John mengatakan, pihaknya juga tengah menyusun jumlah partisipasi masyarakat dalam pemungutan suara pekan lalu. 

Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan. –SURYADI 

Berdasarkan penghitungan sementara, John mengakui jumlah pemilih yang datang ke TPS tidak mencapai target 75 persen seperti yang ditetapkan KPU Bali. Namun, untuk angka resmi jumlah partisipasi pemilih di seluruh Bali perlu menunggu hasil rekapitulasi di Kecamatan Gianyar. “Paling lambat besok (hari ini) diumumkan jumlah partisipasi pemilih,” jelasnya. 

Mantan Ketua KPU Denpasar menyebut salah satu penyebab target 75 persen meleset karena faktor cuaca hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Bali pada waktu jadwal pemungutan suara. Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan DPD PDI Perjuangan Bali, jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Bali mencapai sekitar 70 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.283.893 suara. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya atau suara tidak sah mencapai 983.556 orang. Lebih lanjut, John mengatakan bahwa rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota diharapkan sudah ketok palu paling lambat Jumat (6/12) ini, sebelum hasilnya dikirim ke KPU Bali. 

KPU Bali sendiri sebelumnya menargetkan rapat pleno pengesahan hasil Pilkada serentak 2024 di KPU Bali bisa dilakukan pada 16 Desember 2024. “Bisa juga lebih cepat bergantung kelancaran di tingkat sebelumnya,” jelasnya. Sementara untuk jadwal penetapan hasil akan bergantung pada ada tidaknya sengketa hasil pemilihan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Jika tidak ada sengketa yang diajukan, maka penetapan hasil Pilkada 2024 dapat dilakukan paling lama 5 hari setelah MK mengkonfirmasi tidak adanya permohonan sengketa.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) telah mendeklarasikan kemenangan pada Rabu (27/11) malam lalu. Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan DPD PDI Perjuangan Bali, pasangan calon nomor urut 2 Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) yang didukung PDIP dan koalisi meraih 1.414.284 suara, sedangkan paslon Made Muliawan Arya-I Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) meraih 528.231 suara.  Mulia-PAS pada hari yang sama juga telah mengucapkan selamat pada rivalnya. Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2024 pelantikan Kepala Daerah hasil Pilkada 2024 direncanakan berlangsung pada 7 Februari 2025 untuk pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur dan 10 Februari 2025 untuk Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota. 

Sementara itu dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Selasa kemarin, Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Bali Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan Paslon Bupati-Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra-Anak Agung Gde Mayun (Aman) tetap unggul.

Paslon Gubernur-Wagub Bali nomor urut 2 Koster-Giri memperoleh 273 suara dan Paslon Mulia-PAS meraih 15 suara. Sedangkan Paslon Bupati-Wakil Bupati Gianyar nomor urut 1 Paket Aman memperoleh 280 suara dan Paslon Paket Kata (Kakarsana-Tagel) memperoleh 4 suara. "DPT 448 orang. Pemilih yang datang 293 orang. Tidak sah 5 pada Pemilihan Gubernur dan tidak sah 9 pada pemilihan bupati," jelas Ketua Divisi Teknis KPU Kabupaten Gianyar, Ni Made Suniari Siartikawati. 

Perolehan suara ini relatif sama dengan hasil coblosan pada 27 November lalu. Dari hasil rekapitulasi suara di TPS 1 Desa Tulikup, jumlah DPT yang hadir sebanyak 365 orang. Suara sah 360, suara tidak sah 5, paslon nomer urut satu I Made Mahayastra-Anak Agung Gde Mayun memperoleh 342 suara, sementara paslon nomor urut dua Anak Agung Ngurah Kakarsana-I Wayan Tagel Arjana memperoleh 18 suara. 

Berbeda dari coblosan pertama, PSU digelar di lokasi yang lebih representatif. Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang pada pemungutan suara Pilkada, 27 November 2024 di SDN 3 Tulikup, pada saat PSU digelar di Balai Banjar Kembengan untuk mendekatkan warga ke lokasi tempat memilih. Pantauan di lokasi, pemilih yang datang ke TPS cukup antusias dengan didominasi pemilih lansia alias baby boomers. Pemilih rela antri berdiri di pinggir jalan untuk bisa menyalurkan hak pilihnya kembali dengan berbekal kartu keluarga (KK) dan KTP el serta C6 PSU.

Ketua KPU Gianyar, I Wayan Mura mengatakan sangat bersyukur antusias pemilih yang datang ke TPS tinggi. "Warga cukup antusias, kami dari KPU sangat berterimakasih terkait antusiasme warga. Walau PSU biasanya partisipasi jauh, karena tidak hari libur. Dengan antusiasme warga kami meyakini kedatangan masyarakat sudah maksimal. Tentu ini tidak lepas dari peran tokoh masyarakat, kaling (kepala lingkungan) menginformasikan warga agar hadir gunakan hak pilih," ujarnya. 

Terkait dengan lokasi PSU beda dengan pencoblosan sebelumnya, Mura mengatakan karena balai banjar tidak digunakan sehingga dimanfaatkan untuk pemilihan serta mendekatkan TPS dengan warga. Salah satu pemilih, I Made Jaya mengatakan datang ke TPS berbekal KK serta C6 yang diterimanya, Senin sore lalu. "Disuruh memilih lagi katanya, tidak apa-apa biar suara tidak hilang, tapi habis dari sawah ke sini," ujar lansia 79 tahun ini. PSU di TPS 001 di Balai Banjar Kembengan, Desa Tulikup ini menjadi atensi semua pihak baik dari kepolisian, TNI, Bawaslu Provinsi Bali, Bawaslu Kabupaten Gianyar, KPU Provinsi Bali, KPU Kabupaten Gianyar, para saksi paslon dan pihak terkait. 7 adi, 

Komentar