35 Sellers dan Buyers Hadiri Indonesia Wedding Congress di Bali
MANGUPURA, NusaBali - Indonesia Wedding Congress 2024 diselenggarakan di Trans Resort Bali, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (3/12).
Kongres ini dihadiri 35 sellers dan buyers yang terdiri dari wedding organizer, vendor pendukung, penyedia venue, serta pelaku industri pernikahan lainnya. Acara yang berlangsung hingga Rabu (4/12) ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi dan mendorong pengembangan standar pelayanan di sektor pernikahan.
Chairwoman of (BWA) Bali Wedding Association, Veronika Prawasti, mengatakan kegiatan ini sebagai momentum untuk membahas tantangan, peluang, dan tren baru di industri pernikahan. Dari kegiatan diharapkan dapat memberikan ruang bagi pelaku industri untuk saling berkolaborasi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Bali sebagai salah satu destinasi pernikahan terbaik di dunia memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan pariwisata,” ujar Veronika pada pembukaan Indonesia Wedding Congress 2024.
Menurut Veronika, kegiatan ini membidik pasar internasional, dengan India dan Australia sebagai segmen terbesar, disusul oleh negara-negara seperti Singapura, Filipina, dan Thailand. Selain itu, kehadiran buyers dari luar negeri diharapkan dapat memperkuat posisi Bali sebagai destinasi pernikahan global. Veronika mengatakan Indonesia Wedding Congress 2024 tidak hanya menjadi platform untuk diskusi dan pertukaran wawasan, tetapi juga wadah untuk membangun kerja sama lintas sektor, mulai dari wedding planner hingga vendor pendukung. Dengan lebih dari 70-80 persen hotel di Bali memiliki fasilitas pernikahan, acara ini berpotensi besar meningkatkan pendapatan sektor pariwisata. Veronika juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah lebih mendukung event seperti ini melalui agenda MICE (Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions).
“Kami ingin bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah agar pemerintah memberikan support kalau mengadakan event international. Karena kadang ada event international tetapi kita tidak menjadi bagian dari itu. Acara ini salah satu platform yang bisa kita pakai untuk mensinergikan antara venue, vendor, dan wedding planner,” tambahnya.
Sementara, CEO Raja MICE Panca R Sarungu optimistis Indonesia Wedding Congress 2024 memiliki potensi besar untuk mendongkrak industri pernikahan. Dengan melibatkan 35 sellers dan buyers dari Bali, Malaysia, Inggris, dan Hongkong, acara ini telah menghasilkan 1.600 sesi bisnis.
“Jika transaksi terjadi, kami menghitung potensi nilai hingga Rp 100 miliar atau lebih. Angka pastinya tentu masih akan dihitung,” ujar Panca seraya berharap pemerintah pusat lebih mendukung event seperti ini agar Indonesia mendapatkan manfaat maksimal, terutama dari acara internasional yang saat ini masih kerap dikelola pihak luar.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Events and Tourism Products, Ministry of Tourism, Drs Vinsensius Jemadu, mengungkapkan pandangannya terkait tren industri pernikahan pascapandemi. Menurutnya, euforia masyarakat untuk menggelar pesta di destinasi wisata semakin meningkat dan Bali tetap menjadi primadona baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita melihat setelah pandemi Covid-19, euforia masyarakat untuk melaksanakan pesta di destinasi semakin masif. Bali merupakan destinasi terbaik di Indonesia, bahkan dunia, untuk pasangan mancanegara yang ingin melangsungkan pernikahan,” ujar Vinsensius di sela-sela Indonesia Wedding Congress 2024.
Vinsensius juga menjelaskan bahwa portofolio produk pariwisata Indonesia mencakup tiga aspek utama yaitu budaya, produk berbasis alam, dan MICE. Vinsensius membeberkan jika setelah pandemi, permintaan untuk produk MICE meningkat pesat dan Indonesia semakin banyak melaksanakan acara berskala besar. Begitu juga industri wedding juga disebut tumbuh massif. 7 ol3
Komentar