Sejumlah Ruas Jalan di Kuta Buka Tutup Hari Ini
Serangkaian Upacara Nangluk Merana di Pantai Kuta
MANGUPURA, NusaBali - Sejumlah ruas jalan di wilayah Kuta akan diberlakukan sistem buka tutup pada Rabu (4/12) pagi, seiring pelaksanaan prosesi upacara Nangluk Merana dan Pamelepeh Sasih yang digelar Desa Adat Kuta. Prosesi yang tahun ini berpusat di Pura Segara, Pantai Kuta, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dilakukan di Pura Dalem Kahyangan.
Ketua LPM Kuta Putu Adnyana, menjelaskan pengaturan lalu lintas (lalin) di sejumlah ruas jalan ini dimulai pukul 07.00 Wita dan akan berlangsung hingga upacara selesai, dengan estimasi maksimal hingga pukul 12.00 Wita seperti agenda pada tahun lalu.
“Pengaturan dilakukan di sejumlah titik persimpangan yang menjadi lokasi upacara setiap banjar di Kuta. Jadi itu tergantung selesai dilaksanakannya upacara di masing-masing perempatan. Jam upacara sudah dimulai di masing-masing perempatan, didahului upacara mecaru,” jelas Adnyana pada Selasa (12/3) sore.
Keputusan penerapan sistem buka tutup lalin ini dikatakan telah dirapatkan pada 28 November 2024, dengan melibatkan Desa Adat Kuta, Kelurahan Kuta, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Polsek Kuta, Danramil Kuta, Satpol PP, Linmas, Pecalang, dan Bakamda. Sistem ini dirancang fleksibel untuk menyesuaikan kondisi di lapangan dengan opsi membuka satu jalur terlebih dahulu atau membuka semua jalur secara bertahap. Adnyana mengimbau masyarakat dan pekerja yang memiliki aktivitas di wilayah Kuta untuk menyesuaikan jadwal perjalanan mereka.
“Sebaiknya melintas sebelum sistem buka tutup diberlakukan atau mencari jalur alternatif melalui gang-gang kecil,” imbaunya.
Tahun ini, prosesi upacara mengalami perubahan. Berdasarkan keputusan Paruman Desa Adat Kuta, pusat kegiatan dipindahkan dari Pura Dalem Kahyangan ke Pura Segara di Pantai Kuta. Pada prosesi kali ini, pelawatan Ida Bhatara masing-masing banjar nantinya tidak akan ke Pura Dalem Kahyangan. Usai upacara di masing-masing persimpangan, Ida Bhatara akan langsung kembali ke parahyangan atau payogan masing-masing. Dengan demikian, maka penutupan arus saat puncak acara tidak akan dilakukan, dikarenakan puncak acara akan dilaksanakan di pantai yang jauh dari jalan raya.
“Pusat upacara nanti di pantai tidak di Pura Dalem Kahyangan. Setelah Ida Pelawatan melaksanakan prosesi di masing-masing ciri (persimpangan), kemudian langsung ke paarhyangan masing-masing. Pelawatan tidak ikut ke pantai, tapi upacaranya dipusatkan di pantai,” jelas Adnyana. 7 ol3
Komentar