Nihil BBM, Operasi Truk Sampah Mandek
Sekarang ini kami hanya nunggu perintah dari atasan saja. Kalau ada BBM kami jalan. Karena kami juga tidak bisa selalu membiayai atau istilahnya manjerin (menalangi, red). (sopir truk sampah, I Made Widiana.
NEGARA, NusaBali
Operasional truk sampah Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana sempat terhenti alias mandek, Rabu (4/12). Para sopir truk sampah tidak bisa bekerja karena tidak ada Bahan Bakar Minyak (BBM). Persoalan ini terjadi akibat tunggakan pembayaran BBM ke pihak rekanan.
Beberapa sopir truk sampah saat ditemui di pangkalan truk sampah Dinas LH Jembrana, Rabu pagi kemarin, mengatakan bahwa kendala BBM ini sudah terjadi sejak Selasa (3/12). Mereka tidak bisa mengambil BBM ke SPBU yang menjadi rekanan Dinas LH Jembrana karena kuota sudah habis dan belum ada pembayaran.
Saat mengetahui kuota pengambilan BBM sudah habis per Selasa (3/12), beberapa sopir truk sampah ini mengaku sempat menalangi pembelian BBM agar pelayanan tetap jalan. Namun, belum juga ada BBM pada Rabu kemarin, mereka menyatakan tidak kuat jika kembali merogoh kocek pribadi sehingga hanya bisa menunggu kejelasan realisasi BBM.
"Sekarang ini kami hanya nunggu perintah dari atasan saja. Kalau ada BBM kami jalan. Karena kami juga tidak bisa selalu membiayai atau istilahnya manjerin (menalangi, red)," ujar salah satu sopir truk sampah, I Made Widiana, ditemani rekan-rekannya.
Widiana beserta rekan-rekannya menjelaskan, saat ini ada 14 armada truk sampah Dinas LH Jembrana dan semuanya tidak bisa beroperasi karena masalah BBM tersebut. Para sopir truk sampah ini pun bertugas mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Jika dibiarkan berlarut-larut, mereka pun khawatir sampah akan terus menggunung ataupun meluber di TPS se-Jembrana dan memicu keluhan masyarakat. "Harapan kami mudah-mudahan biar cepat kembali normal. Kasihan juga masyarakat di bawah," ucap Widiana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jembrana I Made Budiasa yang sempat memberikan konfirmasi Rabu kemarin, mengatakan persoalan BBM itu terjadi karena ada masalah pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). SIPD dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu diketahui sedang proses maintenance atau pemeliharaan sehingga tidak bisa dilakukan pengamprahan untuk berbagai kegiatan di Pemkab.
"Bukan karena anggaran. Anggaran masih ada, hanya pengamprahan di sistem yang belum bisa karena ada maintenance. Kebetulan pas mau bayar ada maintenance. Jadi yang terhambat tidak hanya kegiatan yang di LH (Dinas Lingkungan Hidup) itu saja. Tapi se-Indonesia. Sudah dua hari ini maintenance. Hari ini sudah bisa, tapi masih agak ngadat," ujar Sekda Budiasa.
Dari informasi yang diterimanya, Sekda Budiasa menyatakan bahwa SIPD itu sudah akan kembali normal per Kamis (5/12). Selain menunggu akses SIPD itu, pihaknya mengaku sudah mendapat solusi untuk kebutuhan BBM armada truk sampah itu.
Di mana per Rabu kemarin, Sekda Budiasa memastikan sudah ada kontak dengan salah satu rekanan SPBU di Jembrana yang siap melayani BBM untuk memenuhi kebutuhan operasional truk sampah selama 3 hari ke depan. "Dikasi perpanjangan 3 hari. Jadi mulai hari ini (truk sampah) sudah bisa jalan dan besok (hari ini, red) SIPD dipastikan sudah normal," ucap Sekda Budiasa.7ode
Komentar