ACFFEST 2024: Satu Dekade Kampanye Anti-Korupsi Lewat Film
DENPASAR, NusaBali.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar puncak acara Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali, Jumat (6/12/2024).
Acara ini menandai satu dekade ACFFEST sebagai festival film yang konsisten mengusung kampanye anti-korupsi melalui seni dan kreativitas.
Dengan tema “Satu Dekade Berkarya, Berantas Korupsi Lewat Seni,” ACFFEST 2024 menampilkan berbagai karya kreatif dari sineas muda Indonesia. Sebanyak 25 karya terbaik dari lima kategori utama, termasuk Ide Cerita Film Pendek, Re-match Ide Cerita Film Pendek, dan Film Pendek Animasi, mendapatkan apresiasi khusus.
Dalam sambutannya, Pimpinan KPK Nurul Ghufron menekankan pentingnya seni sebagai media kampanye anti-korupsi. “Film adalah alat yang kuat untuk menyebarkan nilai-nilai integritas, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras. Melalui ACFFEST, kami berharap generasi muda terinspirasi untuk menjadi bagian dari gerakan anti-korupsi,” ujarnya.
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menambahkan bahwa ACFFEST telah menjadi ruang edukasi dan refleksi masyarakat. “Festival ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga wadah diskusi bagi sineas dan masyarakat untuk memahami bahaya korupsi secara kreatif,” katanya. Tahun ini, KPK menerima 1.074 proposal karya, mencakup ide cerita dan film dari berbagai daerah.
Penghargaan bagi Sineas Muda
Penghargaan tertinggi, Best Movie kategori Ide Cerita Film Pendek, diraih oleh Muhammad Azhar dengan karyanya Pirates of Sepuluh Ribuan dari Riau. “ACFFEST memberikan kami pengalaman luar biasa, mulai dari pendampingan produksi hingga promosi film. Ini adalah langkah nyata mendukung kampanye anti-korupsi,” ungkap Azhar.
Jason Iskandar, kurator sekaligus juri ACFFEST, menyoroti peran film dalam melawan korupsi. “Tanpa komitmen bersama, bakat sineas muda akan sia-sia. Inisiatif seperti ACFFEST adalah langkah penting untuk menciptakan perubahan nyata,” ujarnya.
Dukungan dari Wilayah Timur dan Nusra
Tahun ini, ACFFEST juga menghadirkan kompetisi khusus bagi sineas dari wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Kompetisi ini bertujuan memberikan ruang lebih luas bagi sineas daerah untuk berkarya dan menyuarakan pesan anti-korupsi.
Mendorong Perubahan Melalui Seni
Sebagai festival yang digelar di Bali, penyelenggaraan ini diharapkan tidak hanya memperkuat kampanye anti-korupsi, tetapi juga mempromosikan kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia.
ACFFEST 2024 kembali membuktikan bahwa seni, khususnya film, mampu menjadi media efektif dalam menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai integritas kepada masyarakat luas.
Komentar