GWK Cultural Park Gelar Pertunjukan Tari Musikal ‘Baraong’
MANGUPURA, NusaBali - Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park menggelar pertunjukan tari musikal bertajuk ‘Baraong’ di Amphitheater GWK, pada Selasa (10/12) malam.
Rencana pertunjukan ini mulai ditampilkan secara reguler mulai 21 Desember 2024, sekaligus untuk menyambut Tahun Baru 2025. Tiket untuk menyaksikan pertunjukan ini yakni Rp 100.000.
Destinasi wisata budaya yang berlokasi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini juga turut menggandeng puluhan seniman dalam pertunjukan. Marketing Communication Division Head Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Andre Prawiradisastra menjelaskan tema Barong dipilih berdasarkan survei kepada wisatawan. “Kecak dan Barong menjadi daya tarik utama wisatawan. Karena itu, kami menggarap konsep ‘Baraong’ yang merupakan penggabungan elemen tradisional dan interpretasi baru,” ujarnya ditemui setelah pertunjukan tari musikal ‘Baraong’ di GWK Cultural Park, Selasa (10/12) malam.
Andre menjelaskan, pertunjukan tari musikal ‘Baraong’ mengisahkan perjuangan Pangeran Bara, putra mahkota Kerajaan Bahali Windhu Kencana, dalam mengumpulkan tiga sosok mitologi Barong yakni Sang Bawi (Barong Bangkal), Sang Mong (Barong Macan), dan Sang Banas (Barong Ket), demi mengembalikan kedamaian di kerajaannya. Disinggung soal proses kreatif dari pertunjukan tari musikal ‘Baraong’, Andre membeberkan jika butuh waktu lebih dari satu tahun dan melibatkan berbagai seniman ternama. Salah satunya adalah Gung Giri dari Saba Sari, yang bertanggung jawab atas koreografi dan konsep pertunjukan. Selain itu, desainer kostum dan property dari Gung Rama memberikan sentuhan visual.
Pertunjukan ini melibatkan sekitar 30-35 penari dan 10 kru pendukung, menjadikannya salah satu produksi seni terbesar di GWK Cultural Park. Andre menegaskan bahwa pertujukan tari musikal ‘Baraong’ menjadi salah satu alternatif hiburan bagi pengunjung GWK Cultural Park, terutama di musim liburan akhir tahun. “Kami ingin menambah daya tarik dan memperpanjang waktu kunjungan di GWK Cultural Park dengan menghadirkan pertunjukan ini secara reguler,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional GWK Cultural Park, Ch Rossie Andriani, mengungkapkan bahwa pihaknya meluncurkan sebuah pertunjukan tari musikal ‘Baraong’ untuk menjadi alternatif hiburan malam bagi wisatawan dan sekaligus meramaikan kawasan GWK Gultural Park. “Kami saat ini telah berhasil menggelar salah satu pertunjukkan baru buat masyarakat Bali dan wisatawan agar dapat mendapat alternatif tontonan di malam hari dan meramaikan GWK Cultural Park. Kami juga mendukung program pemerintah dalam hal meningkatkan budaya Bali di kancah internasional,” ujarnya.
Rossie melanjutkan, pertunjukan tari musikal ‘Baraong’ mulai ditampilkan resmi secara reguler pada 21 Desember 2024. Tiket untuk menyaksikan pertunjukan ini pun disebut dijual terpisah dengan harga Rp 100.000. Sementara, untuk pengunjung yang sudah berada di area GWK Cultural Park dapat menambah tiket (add-on) dengan biaya Rp 50.000. Dia berharap gelaran ini dapat berlangsung secara reguler di tahun 2025. Untuk tahap awal, pertunjukan dijadwalkan berlangsung tiga kali seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Jumat pukul 19.00 Wita, bertempat di Amphitheater GWK Cultural Park.
“Kapasitas di Amphitheater itu mencapai 800 orang, tetapi kami menargetkan kurang lebih 200-250 penonton pada setiap pertunjukan. Semoga ke depan animo masyarakat meningkat, sehingga bisa dilakukan lebih sering lagi,” harap Rossie. 7 ol3
Komentar