nusabali

Dinas LHK Badung Tambah Dua Unit Alat Berat

Sampah Kiriman Masih Terjang Pantai Samigita

  • www.nusabali.com-dinas-lhk-badung-tambah-dua-unit-alat-berat

MANGUPURA, NusaBali - Sampah kiriman masih menerjang kawasan Pantai Samigita atau Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta.

Raturan petugas kebersihan disiagakan dalam upaya penanganan. Terbaru Dinas Lingkungan Hidup dan Keberihan (LHK) Badung menambah dua memperkuat armada alat berat baru yakni Crawler Carrier, supaya proses pembersihan sampah kiriman lebih cepat.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung, Made Gede Dwipayana, mengatakan sedikitnya 400 personel disiagakan untuk menangani samlah kiriman di sepanjang wilayah pesisir barat Kabupaten Badung. Bahkan jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu. Sejumlah alat berat juga disiagakan di lapangan guna mempercepat proses pembersihan sampah kiriman.

Dia merinci, personel dan peralatan Dinas LHK Badung disebar di berbagai pantai utama, antara lain Pantai Kuta dan Legian sebanyak 120 personel, 2 loader, dan 1 alat Crawler Carrier. Kemudian di Pantai Seminyak hingga ke utara sebanyak 80 personel, 2 loader, dan 1 beach cleaner. Terakhir Pantai Jimbaran dan Kedonganan sebanyak 85 personel, 2 loader, 1 exacavator, dan 1 alat Crawler Carrier.

“Personel bekerja terutama di pagi hari, sementara alat berat melanjutkan pembersihan hingga sore hari,” ujar Dwipayana pada Rabu (11/12) pagi.

Musim sampah kiriman di pesisir pantai Badung sebagian besar berupa ranting dan kayu yang terbawa arus laut. Meski demikian, Dwipayana mencatat adanya penurunan volume sampah plastik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dia melanjutkan, biasanya puncak sampah kiriman terjadi pada akhir Desember hingga Januari. Oleh karena itu, sebagai antisipasi ratusan personel disiagakan, termasuk dengan penambahan alat baru yakni dua Crawler Carrier.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas LHK Badung AA Gede Dalem, menambahkan jika dibanding tahun sebelumnya, peralatan yang digunakan juga meningkat. Kali ini pihaknya menyewa tiga unit loader untuk mendukung operasi pembersihan sampah kiriman dan membeli dua alat baru berupa Crawler Carrier. Alat itu disebut memiliki fungsi sebagai penjepit kayu yang efektif untuk menangani sampah ranting dan kayu berukuran besar yang banyak ditemukan di Pantai Kuta. Sementara, satu alat lagi di tempatkan untuk menangani permasalahan sampah kiriman di Pantai Jimbaran dan Kedonganan. Alat tersebut melengkapi sejumlah peralatan lain, seperti loader, beach cleaner, dan excavator, baik milik Pemkab Badung maupun sewaan.

Dia menambahkan, 1 unit Crawler Carrier dilengkapi dengan pencapit kayu bernilai lebih dari Rp 4 miliar, sementara satu unit lainnya bernilai Rp 1,5 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung Tahun 2024. Crawler Carrier tersebut merupakan armada buatan Jepang. “Armada ini biasanya digunakan di kebun kelapa sawit di Kalimantan,” tambahnya.

Dengan kehadiran Crawler Carrier, proses pengangkutan sampah, terutama jenis ranting dan kayu menjadi lebih cepat dan efisien. Meski demikian, Gung Dalem menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk menentukan efektivitas alat tersebut.

“Melalui penanganan sampah kiriman saat ini maka nanti kita bisa mengetahui, jenis armada yang lebih dibutuhkan, apakah yang dengan pencapit atau tidak. Jadi kita bisa menentukan langkah selanjutnya, apakah perlu dilakukan pengadaan lagi atau tidak,” kata Gung Dalem. 7 ol3

Komentar