Mayat Tertindih Motor di Selokan, Polisi Sebut Korban Lakalantas
NEGARA, NusaBali - Mayat pria yang ditemukan tertindih sepeda motor di dalam selokan pinggir jalan wilayah Banjar Tengah, Desa Yeh Kuning, Jembrana, Selasa (10/12) sore lalu, disimpulkan merupakan korban kecelakan lalu lintas (lakalantas).
Korban diduga mengalami kecelakaan tunggal atau out of control (OC) karena berkendara dalam keadaan mabuk.
Kasus penemuan mayat itu ditangani oleh Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Jembrana. Korban diketahui berinisial IPPY, 37, warga Banjar Tegal Asih, Desa Batuagung, Jembrana. Korban yang ditemukan warga pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wita, itu diduga mengalami lakalantas saat sempat terjadi hujan deras pada Selasa dini hari.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jembrana Ipda I Ketut Astawa saat dikonfirmasi Kamis (12/12), mengatakan sesuai hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi-saksi, diduga kuat bahwa korban mengalami kecelakaan OC. Dari keterangan beberapa saksi, saat perkirakan waktu kejadian pada Selasa dini hari, korban diketahui berkendara dalam kondisi pengaruh minuman keras (miras).
"Memang tidak ada yang melihat secara langsung saat kejadian. Namun melihat kerusakan kendaraan dan lain sebagainya, dugaan korban mengalami laka OC. Pas dini hari itu korban juga kondisi mabuk," ujar Ipda Astawa.
Sesuai hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas II Jembrana, kata Ipda Astawa, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun kejanggalan pada jenazah korban. Saat mengalami kecelakaan, ada dugaan korban tidak langsung meninggal dunia. Namun korban yang tertindih motor dan kondisi mabuk, diduga tidak dapat bergerak ataupun meminta tolong sehingga akhirnya meninggal dunia karena tenggelam.
"Meninggalnya diduga karena tenggelam. Karena waktu perkirakan kejadian Selasa dinihari itu kan hujan deras dan airnya cukup besar," ucap Ipda Astawa.
Dari pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian tesebut. Keluarga menolak dilakukan autopsi dan meyakini bahwa korban murni meninggal karena kecelakan OC. "Keluarga sudah mengikhlaskan. Jenazah korban sudah langsung kami serahkan ke keluarga setelah dilakukan pemeriksaan dokter," ujar Ipda Astawa.
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat pria tertindih sepeda motor itu pertamakali ditemukan oleh pemilik toko Ditya Mart yang berada di dekat lokasi kejadian bernama Ketut Tastra, 66, pada Selasa sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu, Tastra yang hendak pulang dari tokonya dan menoleh ke sisi sebelah kanan toko, melihat ada benda berwarna merah yang menghalangi air di selokan.
Penasaran dengan benda itu, Tastra pun berusaha mendekat. Ternyata benda tersebut adalah sebuah sepeda motor jenis Yamaha Mio yang menimpa seseorang. Orang yang tertimpa motor itu pun diketahui sudah kondisi meninggal dunia sehingga Tastra langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas Desa Yeh Kuning.
Dari pemeriksaan di TKP, mayat pria yang tertindih motor Yamaha Mio berwarna merah dengan nomor polisi DK 2963 WW, itu menggunakan pakaian lengkap berupa baju kaos berwarna hitam dan celana pendek berwarna biru. Selain itu, petugas juga menemukan sebuah tas pinggang berwarna hitam berisi handphone (HP), korek api, rokok, dan dompet berwarna coklat.
Di dalam dompet itu pun ditemukan kartu identitas korban yang diketahui berinisial IPPY, warga Banjar Tegal Asih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Motor yang menindih korban itu pun diketahui adalah milik korban.
Sejumlah warga sekitar pun curiga bahwa mayat tersebut merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Dugaan itu pun disinyalir dari warga di sekitar TKP yang mengaku sempat mendengar suara benturan cukup keras dari arah TKP pada Selasa sekitar pukul 00.30 Wita. Namun warga tidak mengecek ke lokasi karena sedang hujan deras dan mengira bahwa suara tersebut adalah suara orang menutup toko. 7 ode
Komentar