ATM Normal Tunggu 2-3 Minggu Lagi
Gangguan satelit Telkom-1 berdampak parah. Bukan hanya dua-tiga hari, melainkan perlu dua hingga tiga pekan untuk bisa pulih seperti sediakala.
DENPASAR, NusaBali
Kondisi mesin ATM sejumlah bank besar di Bali masih belum normal sejak mengalami gangguan per Jumat (25/8) lalu. Sampai kemarin, sejumlah mesin ATM BCA misalnya, masih offline tak beroperasi, dan hanya di ATM kantor bank bersangkutan yang berfungsi normal. PT Bank Central (BCA) Asia Tbk memerkirakan perlu dua hingga tiga pekan untuk memulihkan sekitar 30 persen atau 5.700 mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik perusahaan yang tidak beroperasi akibat gangguan pada Satelit Telkom-1.Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (28/8), mengatakan pihaknya akan melakukan pemindahan satelit (reroute) dari Telkom-1 yang terganggu ke dua satelit, yakni sekitar 3.700 ATM ke Satelit Telkom-3S dan 2.000 ATM ke Satelit Apstar. "Untuk perbaikan dan pemindahan ATM itu akan memakan waktu dua hingga tiga pekan," kata Jahja.
Sebelum insiden gangguan satelit ini, BCA menggunakan lima satelit untuk menopang jaringan teknologi dan informatikanya. Namun, dengan adanya keperluan untuk reroute tersebut, maka BCA menambah satu satelit lagi yakni Satelit Apstar. "Gara-gara kejadian ini, saya malah jadi semakin tidak mau (beli satelit), cukup sewa saja. Kalau beli kan nanti hanya bertumpu pada satu satelit saja, kalau satu itu rusak, bagaimana, bahaya sekali," ujar dia.
Jahja menegaskan jumlah ATM BCA yang tidak beroperasi akibat gangguan pada Telkom-1 sebesar 5.700 ATM atau 30 persen dari total 17.210 unit ATM yang dimiliki BCA. Pernyataan itu untuk meluruskan kabar anonim yang beredar di layanan pesan singkat instan WhatsApp bahwa terdapat 70 persen ATM BCA yang tidak beroperasi. "Jadi tidak benar kabar bahwa 70 persen ATM tidak beroperasi, yang terganggu hanya 30 persen," ujarnya lagi.
Jahja mengatakan BCA menyiapkan skema kompensasi bagi nasabah yang terganggu akibat anomali Satelit Telkom-1. Selama berjalan pemulihan, BCA akan mengganti biaya tarik tunai jika nasabah menarik uang tunai dari rekening BCA melalui ATM bank lain. BCA akan mengganti biaya tarik tunai di ATM bank lain yang dibanderol Rp7.500, pada akhir bulan langsung ke rekening nasabah. "Kami bebaskan biaya tarik tunai itu, tapi hanya untuk tarik tunai. Untuk transaksi lain seperti cek saldo ataupun transfer bisa melalui internet banking atau mobile banking," ujar dia.
Sementara itu PT Bank Negara Indonesia atau BNI (Persero) mengambil langkah mengoperasikan mobil keliling untuk layanan transaksi perbankan secara mobile. “Pelayanan mobil atau Mobil BNI Layanan Gerak disiapkan di sejumlah lokasi atau tempat strategis. Untuk di wilayah Bali di antaranya di Pelabuhan Benoa Denpasar dan Pelabuhan Gilimanuk. Sedang di NTT di Pelabuhan Tanah Tenau Kupang,” kata Pemimpin PT BNI Kanwil Bali, NTB dan NTT Putu Bagus Kresna.
Selain itu BNI membentuk Tim Khusus bekerjasama dengan vendor ATM (PT Swadharma Sarana Informatika) untuk memantau aktivitas ATM secara ketat. Khususnya ATM yang mengalami lonjakan transaksi untuk mem-back up ATM yang terdampak gangguan satelit. “ Kami terus berkoordinasi dengan PT Telkom untuk kemungkinan migrasi jaringan,” jelas Putu Bagus Kresna, Senin (28/8).
Dikatakan Bagus Kresna, jumlah ATM yang terdampak dengan yang tidak terdampak sesungguhnya jauh lebih banyak yang tidak terdampak. “Sehinga masyarakat tak perlu panik,” ujarnya. Dikatakan Bagus Kresna dari 1.005 ATM BNI di Bali, NTB dan NTT yang terdampak hingga pukul 12.00 Wita pada Senin kemarin, hanya 80 ATM. Masing-masing 28 ATM di Bali, 14 ATM di NTB dan 6 ATM di NTT.
Selain itu, nasabah kata Bagus Kresna dapat memanfaatkan fasilitas lain, seperti E-Chanel BNI, Internet Banking, Phone Banking, Mobile Banking, SMS Banking atau ke BNI Call 15000 46. Bagus Kresna yakin, recovery Satelit Telkom I akan bisa segera ditangani dengan baik oleh PT Telkom, sehingga layanan ATM bisa terkoneksi lagi.
Sementara itu PT Bank Mandiri Persero Tbk memperkirakan proses pemulihan sekitar 2.000 ATM yang tidak berfungsi normal karena gangguan Satelit Telkom-1, dapat selesai seluruhnya dalam tiga hari ke depan atau 1 September 2017. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan saat ini tersisa 530 mesin ATM yang masih belum berfungsi normal, dari 2.000 mesin ATM yang terganggu sejak Jumat (25/7). Angka tersebut sebesar tiga persen dari total 17.695 mesin ATM yang dimiliki Mandiri."Kami perkirakan dua hingga tiga hari ini seluruhnya selesai," ujar Rohan Hafas.
Perbankan lainnya pun mulai memitigasi dampak lebih buruk dari terganggunya Satelit Telkom-1. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) masih berupaya memulihkan layanan sebanyak 100 mesin ATM yang terdampak. BTN yang memiliki total 1.900 mesin ATM, menyatakan terganggunya Satelit Telkom-1 tidak berdampak signifikan pada layanan perseroan. "Nasabah BTN masih bisa melakukan transaksi di kantor cabang, maupun kantor layanan kas Bank BTN. Nasabah pun juga bisa bertransaksi nontunai di layanan digital solution Bank BTN lewat mobile banking ataupun internet banking," kata Sekretaris Perusahaan BTN Agus Susanto.
BTN menargetkan semua layanan ATM yang terkendala di seluruh Indonesia akan pulih dan beroperasi normal dalam tiga hari ke depan. "BTN telah membereskan kendala di ATM yang tersebar di area Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Upaya yang dilakukan antara lain mengganti jaringan ATM dengan Modem 4G. Langkah ini diambil karena solusi ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan cara lain," ujar dia. *ant, k17
Sebelum insiden gangguan satelit ini, BCA menggunakan lima satelit untuk menopang jaringan teknologi dan informatikanya. Namun, dengan adanya keperluan untuk reroute tersebut, maka BCA menambah satu satelit lagi yakni Satelit Apstar. "Gara-gara kejadian ini, saya malah jadi semakin tidak mau (beli satelit), cukup sewa saja. Kalau beli kan nanti hanya bertumpu pada satu satelit saja, kalau satu itu rusak, bagaimana, bahaya sekali," ujar dia.
Jahja menegaskan jumlah ATM BCA yang tidak beroperasi akibat gangguan pada Telkom-1 sebesar 5.700 ATM atau 30 persen dari total 17.210 unit ATM yang dimiliki BCA. Pernyataan itu untuk meluruskan kabar anonim yang beredar di layanan pesan singkat instan WhatsApp bahwa terdapat 70 persen ATM BCA yang tidak beroperasi. "Jadi tidak benar kabar bahwa 70 persen ATM tidak beroperasi, yang terganggu hanya 30 persen," ujarnya lagi.
Jahja mengatakan BCA menyiapkan skema kompensasi bagi nasabah yang terganggu akibat anomali Satelit Telkom-1. Selama berjalan pemulihan, BCA akan mengganti biaya tarik tunai jika nasabah menarik uang tunai dari rekening BCA melalui ATM bank lain. BCA akan mengganti biaya tarik tunai di ATM bank lain yang dibanderol Rp7.500, pada akhir bulan langsung ke rekening nasabah. "Kami bebaskan biaya tarik tunai itu, tapi hanya untuk tarik tunai. Untuk transaksi lain seperti cek saldo ataupun transfer bisa melalui internet banking atau mobile banking," ujar dia.
Sementara itu PT Bank Negara Indonesia atau BNI (Persero) mengambil langkah mengoperasikan mobil keliling untuk layanan transaksi perbankan secara mobile. “Pelayanan mobil atau Mobil BNI Layanan Gerak disiapkan di sejumlah lokasi atau tempat strategis. Untuk di wilayah Bali di antaranya di Pelabuhan Benoa Denpasar dan Pelabuhan Gilimanuk. Sedang di NTT di Pelabuhan Tanah Tenau Kupang,” kata Pemimpin PT BNI Kanwil Bali, NTB dan NTT Putu Bagus Kresna.
Selain itu BNI membentuk Tim Khusus bekerjasama dengan vendor ATM (PT Swadharma Sarana Informatika) untuk memantau aktivitas ATM secara ketat. Khususnya ATM yang mengalami lonjakan transaksi untuk mem-back up ATM yang terdampak gangguan satelit. “ Kami terus berkoordinasi dengan PT Telkom untuk kemungkinan migrasi jaringan,” jelas Putu Bagus Kresna, Senin (28/8).
Dikatakan Bagus Kresna, jumlah ATM yang terdampak dengan yang tidak terdampak sesungguhnya jauh lebih banyak yang tidak terdampak. “Sehinga masyarakat tak perlu panik,” ujarnya. Dikatakan Bagus Kresna dari 1.005 ATM BNI di Bali, NTB dan NTT yang terdampak hingga pukul 12.00 Wita pada Senin kemarin, hanya 80 ATM. Masing-masing 28 ATM di Bali, 14 ATM di NTB dan 6 ATM di NTT.
Selain itu, nasabah kata Bagus Kresna dapat memanfaatkan fasilitas lain, seperti E-Chanel BNI, Internet Banking, Phone Banking, Mobile Banking, SMS Banking atau ke BNI Call 15000 46. Bagus Kresna yakin, recovery Satelit Telkom I akan bisa segera ditangani dengan baik oleh PT Telkom, sehingga layanan ATM bisa terkoneksi lagi.
Sementara itu PT Bank Mandiri Persero Tbk memperkirakan proses pemulihan sekitar 2.000 ATM yang tidak berfungsi normal karena gangguan Satelit Telkom-1, dapat selesai seluruhnya dalam tiga hari ke depan atau 1 September 2017. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan saat ini tersisa 530 mesin ATM yang masih belum berfungsi normal, dari 2.000 mesin ATM yang terganggu sejak Jumat (25/7). Angka tersebut sebesar tiga persen dari total 17.695 mesin ATM yang dimiliki Mandiri."Kami perkirakan dua hingga tiga hari ini seluruhnya selesai," ujar Rohan Hafas.
Perbankan lainnya pun mulai memitigasi dampak lebih buruk dari terganggunya Satelit Telkom-1. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) masih berupaya memulihkan layanan sebanyak 100 mesin ATM yang terdampak. BTN yang memiliki total 1.900 mesin ATM, menyatakan terganggunya Satelit Telkom-1 tidak berdampak signifikan pada layanan perseroan. "Nasabah BTN masih bisa melakukan transaksi di kantor cabang, maupun kantor layanan kas Bank BTN. Nasabah pun juga bisa bertransaksi nontunai di layanan digital solution Bank BTN lewat mobile banking ataupun internet banking," kata Sekretaris Perusahaan BTN Agus Susanto.
BTN menargetkan semua layanan ATM yang terkendala di seluruh Indonesia akan pulih dan beroperasi normal dalam tiga hari ke depan. "BTN telah membereskan kendala di ATM yang tersebar di area Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Upaya yang dilakukan antara lain mengganti jaringan ATM dengan Modem 4G. Langkah ini diambil karena solusi ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan cara lain," ujar dia. *ant, k17
Komentar