Progres Kegiatan Mencapai 60 Persen
Tabanan Bangun Krematorium di Setra Gandamayu
Krematorium Desa Adat
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
PUPRPKP Tabanan
Made Dedi Darmasaputra
Bupati Sanjaya
TABANAN, NusaBali - Progres pembangunan Krematorium Desa Adat Kota Tabanan di Setra Gandamayu kini mencapai 60 persen. Proyek strategis ini ditargetkan selesai pada 27 Desember 2024, sepanjang tidak ada kendala teknis.
Pembangunan krematorium ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Tabanan untuk mendukung tradisi adat dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melaksanakan prosesi upacara Pitra Yadnya atau Ngaben. Proyek yang dirancang sejak beberapa waktu lalu ini mendapatkan perhatian khusus dari Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Bupati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PUPRPKP) Tabanan, Made Dedi Darmasaputra, pihak kontraktor, serta Perbekel dan Bendesa Adat Kota Tabanan. Mereka bersama-sama meninjau langsung lokasi proyek pada Kamis (12/12).
Bupati Sanjaya menekankan pentingnya keberadaan krematorium ini bagi masyarakat Tabanan, terutama untuk mempermudah pelaksanaan prosesi adat Ngaben. "Saya berharap pembangunan krematorium ini dapat segera selesai dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Tabanan. Fasilitas ini tidak hanya mempermudah pelaksanaan adat, tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang memadai," ujarnya.
Krematorium yang sedang dibangun ini dirancang dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar, yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Proyek ini mencakup fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, area parkir yang luas, serta infrastruktur lainnya yang akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 60 persen, dengan kualitas yang dijamin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Krematorium ini sangat penting sebagai solusi bagi masyarakat yang selama ini harus mengeluarkan biaya dan waktu lebih untuk melaksanakan upacara Ngaben di luar desa atau kabupaten. Hal ini tentunya memberatkan masyarakat, terutama petani yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan keberadaan krematorium ini, mereka tidak lagi perlu jauh-jauh ke luar daerah, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Selain mempermudah masyarakat, pembangunan krematorium ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi Desa Adat Kota Tabanan. Pengelolaan krematorium akan dilakukan oleh pihak desa adat, yang diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga desa. Dengan demikian, krematorium ini juga berpotensi mendorong roda perekonomian lokal.
"Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan kemandirian desa adat sekaligus menjaga tradisi Bali yang telah turun-temurun. Kami berharap fasilitas ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan upacara Ngaben, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan sosial di desa," tambah Bupati Sanjaya.
Pembangunan krematorium berbasis kebutuhan masyarakat adat, ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian budaya Bali. Proyek ini diharapkan dapat menyelesaikan tantangan terkait prosesi Ngaben, sekaligus membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi warga Tabanan.7cr79
Komentar