Jelang Nataru, Wamenpar Tinjau Pelabuhan Gilimanuk
Dorong Edutourism Museum Manusia Purba Gilimanuk
NEGARA, NusaBali - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) RI Ni Luh Enik Ernawati yang akrab disapa Ni Luh Puspa melakukan kunjungan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (14/12).
Kunjungan ini bertujuan memantau kesiapan pelabuhan menjelang momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dalam keterangannya, Wamenpar Ni Luh Puspa menyampaikan pentingnya memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan masyarakat selama momen Nataru. Hal itu juga ditekankan pihak Kementerian Pariwisata kepada seluruh pemerintah daerah maupun objek-objek vital lainnya. "Kami dari Kementerian Pariwisata sudah mengeluarkan Surat Edaran ke pemerintah daerah, termasuk destinasi seperti pelabuhan, untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Mereka harus merasa nyaman, aman, dan perjalanan mereka menyenangkan,” ujar Luh Puspa.
Luh Puspa juga menyatakan pentingnya mitigasi untuk mengantisipasi potensi kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pengelola pelabuhan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perjalanan yang lancar selama Nataru. "Semua sudah terencana dengan baik, dan mitigasinya juga sudah disiapkan. Semoga semuanya berjalan lancar," ucap Wamenpar asal Sukasada, Buleleng ini.
Menurut Luh Puspa, diprediksi akan ada pergerakan besar wisatawan di Indonesia selama Nataru tahun ini. Jumlahnya diprediksi mencapai sekitar 100 juta wisatawan nusantara dan 1,3 juta wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, dirinya menegaskan bahwa kesiapan fasilitas pendukung seperti pelabuhan menjadi prioritas utama.
Selain menyangkut kesiapan Nataru, kunjungan Luh Puspa yang didampingi langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba ini juga untuk menggali potensi pengembangan destinasi wisata di Bali Barat dan sempat meninjau Museum Manusia Purba Gilimanuk. Menurut Luh Puspa, Museum Manusia Purba Gilimanuk memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi edutourism (wisata edukatif).
Hal itu pun dinyatakan sejalan dengan konsep quality tourism atau pariwisata berkualitas yang diusung Kementerian Pariwisata. "Ini adalah museum satu-satunya yang luar biasa. Dengan lokasinya yang strategis dekat pelabuhan, saya berharap museum ini dapat menjadi daya tarik wisata edukatif, khususnya bagi wisatawan yang menyeberang dari Jawa. Namun agar lebih menarik, perlu ada penguatan pada atraksinya," ungkap Luh Puspa.
Di samping atraksi, Luh Puspa juga menekankan pentingnya menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung, terutama anak-anak. Intinya bagaimana agar museum tidak terkesan membosankan. "Anak-anak menyukai hal yang menyenangkan. Museum ini bisa menjadi sarana belajar sekaligus hiburan, asalkan atraksi di dalamnya dikembangkan lebih menarik," ucapnya.
Melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pengelola destinasi, Luh Puspa berharap Jembrana tidak hanya menjadi wilayah yang dilewati. Harapannya, Jembrana bisa menjadi destinasi utama yang menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama. "Kita harus menghadirkan destinasi berkualitas di Bali Barat. Sehingga wisatawan tidak terkonsentrasi hanya di Bali Selatan. Ini penting untuk pemerataan pariwisata dan pengembangan ekonomi daerah," ucapnya. 7 ode
1
Komentar