nusabali

Rumah Lansia di Yehembang Terbakar

  • www.nusabali.com-rumah-lansia-di-yehembang-terbakar

Korban Pondri masih berhasil selamat berkat kesigapan putranya, I Gusti Kade Kembar Subagiarta, 59, yang bergegas membangunkan dan membawa korban ke luar begitu mengetahui adanya peristiwa kebakaran tersebut.

NEGARA, NusaBali
Sebuah peristiwa kebakaran menghanguskan rumah milik seorang lanjut usia (lansia) bernama Sayu Kade Pondri, 80, di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (15/12) siang. Kebakaran yang diduga akibat korsleting atau arus pendek listrik ini menghanguskan seluruh bangunan rumah beserta isinya.

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa kebakaran rumah itu terjadi pada sekitar pukul 13.45 Wita. Kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang buruh bangunan bernama I Ketut Suartawan,55, asal Banjar Ngoneng, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo. Dia bekerja di rumah tetangga sebelah utara rumah korban.

Saat itu, Suartawan yang kebetulan sedang istirahat siang, sempat mendengar semacam suara ledakan dari arah selatan rumah tempat dia kerja. Penasaran dengan suara tersebut, saksi berusaha menengok ke selatan dan melihat kobaran api di rumah korban.

Begitu melihat ada kebakaran itu, saksi langsung memberitahu warga sekitar dan pemilik rumah tempat dia bekerja sehingga warga berhamburan ke rumah korban. Tidak lama kemudian, datang bantuan 3 mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana sehingga api berhasil dipadamkan.

Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana saat dikonfirmasi Minggu kemarin, menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Saat perisitwa  kebakaran itu, lansia pemilik rumah, yakni Sayu Kade Pondri, 80, sedang tidur di dalam kamarnya.

Untungnya, korban Pondri masih berhasil selamat berkat kesigapan putranya, I Gusti Kade Kembar Subagiarta, 59, yang bergegas membangunkan dan membawa korban ke luar begitu mengetahui adanya peristiwa kebakaran tersebut. "Tidak ada korban jiwa. Tapi seluruh bangunan rumah hangus. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta" ujar Kompol Dewa Artana.

Kompol Dewa Artana mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi akibat korsleting. Tim Inafis Polres Jembrana yang melakukan olah TKP menemukan titik api berasal dari kamar sisi utara, tepatnya pada meteran listrik. Api juga cukup cepat merembet ke seluruh bagian rumah karena konstruksi atap yang terbuat dari anyaman bambu.

"Meteran listrik diduga sempat meledak. Meterannya itu juga diketahui sudah cukup tua, jenis instalasi lama," ucap Kompol Dewa Artana.7ode

Komentar