nusabali

Kios Kuliner di Pantai Lovina Nganggur

Tempat Dinilai Tidak Representatif

  • www.nusabali.com-kios-kuliner-di-pantai-lovina-nganggur

Badan Pengelola ingin mensterilkan bagian utara dari pedagang sehingga pemandangan laut Lovina lebih los.

SINGARAJA, NusaBali
Lima unit kios kuliner yang dibangun di kawasan Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, nganggur. Bangunan yang didirikan pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2021 itu dinilai tidak representatif, karena lokasinya cukup tersembunyi.

Kios kuliner ini lokasinya tepat di antara  toilet umum dan  jejeran kios souvenir. Hanya saja letak bangunannya agak mundur sehingga terlihat ada di belakang kios kuliner. Bahkan jika selintas bangunan ini tidak tampak dari jalan yang dilalui lalang wisatawan.

Sejak tuntas dibangun dengan sumber anggaran pemerintah pusat tahun 2021, bangunan tersebut sudah diserahterimakan kepada pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Pantai Lovina. Hanya saja sampai kini bangunan ini belum dimanfaatkan.

Perbekel Desa Kalibukbuk, Ketut Suka dihubungi Minggu (15/12) kemarin  membenarkan pemanfaatan  bangunan tersebut sudah diserahterimakan kepada pengelola. Hanya saja Perbekel Suka mengaku belum mengetahui regulasi secara jelas untuk pemanfaatan bangunan tersebut.

“Persoalan jelasnya belum dapat saya pastikan karena ada pergantian pengelola sekarang ada badan pengelola di bawah Desa Adat. Posisinya agak tersembunyi, pedagang agak berat pindah ke sana. Selain itu jumlah kios yang tersedia tidak bisa menampung semua pedagang kuliner yang sekarang ada di sisi utara,” ucap Suka.

Dia pun menyebut ada rencana penataan pedagang kuliner dibawa ke kios kuliner. Badan Pengelola ingin mensterilkan bagian utara dari pedagang sehingga pemandangan laut Lovina lebih los. Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara dihubungi terpisah mengatakan pemanfaatan bangunan kios kuliner itu masih menjadi dilema.

Posisi kios yang nampak tersembunyi sedang dicarikan solusi. Dody pun menyebut sejumlah kios souvenir yang ada di depan bangunan akan dihapuskan terlebih dahulu. Bangunan kios kuliner di setting lebih ke belakang karena akan diisi meja dan kursi di depannya. Sehingga memerlukan ruang yang lebih luas untuk penataan yang lebih baik.

“Kios souvenir yang ada di depannya sedang berproses penghapusan. Setelah tidak ada bangunan yang menutupi, pedagang sisi utara baru akan dipindahkan sehingga nanti di utara itu klir tidak ada pedagang,” jelas Dody.7 k23

Komentar