Mahasiswa Diajak Tekuni Industri Film dan Animasi
DENPASAR, NusaBali - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar melatih mahasiswa vokasi, mahasiswa universitas, hingga pekerja awal karier untuk menekuni di bidang film dan animasi di Bali.
Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Baoak Arga Mahendra saat membuka pelatihan di Denpasar, Jumat (13/12) mengatakan salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah mendorong pemanfaatan teknologi real-time rendering, yang semakin menjadi standar dalam industri film dan animasi.
"Kami berharap dari pelatihan ini banyak talenta digital baru dan bisa kita dorong untuk menjadi sebuah tenaga kerja industri yang bisa mendorong pertumbuhan industri kreatif," katanya.
Pelatihan tersebut penting mengingat berdasarkan data dari Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia, subsektor film animasi dan video pada tahun 2020 memberikan sumbangsih sebesar 0,21 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional dan serapan pekerja sebanyak 42.053 individu.
Masih ada ruang pertumbuhan bagi subsektor film dan animasi, khususnya di Bali yang selama ini konsisten menjadi lokasi syuting favorit untuk film-film internasional dan didukung komunitas perfilman yang terus berkembang.
Hal itu ditopang talenta-talenta kreatif yang mumpuni, Bali sangat berpotensi menjadi pusat industri perfilman Indonesia.
Karena itu, Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar menggandeng jajaran pelaku industri teknologi global yang terdiri dari Unreal Engine Indonesia Chapter, komunitas yang mendalami software terdepan dalam pengembangan animasi dan efek visual, penyedia solusi grafis NVIDIA, hingga pembuat perangkat keras Gigabyte untuk mengadakan lokakarya bersama guna memperkuat pengembangan industri film dan animasi di Bali.
Kolaborasi ini menghadirkan Dimitri Josephine Sahertian sebagai Unreal Engine Authorized Instructor sekaligus Leader Unreal Engine Indonesia Chapter, instruktur wanita pertama di Indonesia yang memegang sertifikat langsung dari Unreal Engine.
Josephine membagikan pelatihan serta materi edukasi terkini yang dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan tentang penggunaan Unreal Engine dalam pembuatan animasi dan efek visual kelas dunia.
Selain itu, turut hadir NVIDIA dan Gigabyte yang memberikan dukungan berupa perangkat keras canggih yang dirancang khusus untuk kebutuhan industri kreatif.
Teknologi mutakhir yang disediakan akan memastikan peserta mendapatkan pengalaman belajar optimal dan mampu mengeksplorasi potensi penuh dari software Unreal Engine.
Arga Mahendra mengatakan dukungan dari Unreal Engine Indonesia Chapter, NVIDIA, dan Gigabyte memungkinkan BDI Denpasar untuk memberikan pelatihan yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
“Kami berharap program ini dapat menciptakan tenaga kerja kreatif yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Arga.
Materi pelatihan yang diberikan tersebut selaras dengan kecakapan yang paling dibutuhkan oleh pelaku subsektor film dan animasi di Indonesia, yakni pembuatan aset animasi tiga dimensi (3D) sekaligus pembuatan gerak animasi 3D.
Jumlah lulusan program pendidikan dan pelatihan (diklat) 3 in 1 yang diselenggarakan BDI Denpasar mencapai sebanyak 2.150 orang lulusan pada 2022 dan 2.996 orang lulusan pada 2023, sehingga kolaborasi ini diharapkan dapat semakin melengkapi talenta dalam negeri.
Sementara itu, Dimitri Josephine Sahertian mengatakan ketertarikan dan motivasinya untuk berkontribusi dalam seminar ini didasari keyakinan bahwa generasi muda harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini tumbuh dengan pesat.
"Harapan saya, kita dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain yang telah lebih dahulu memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal. Saya pribadi berharap dapat senantiasa berperan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di sektor industri kreatif,” ujar Dimitri.
Salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah mendorong pemanfaatan teknologi real-time rendering, yang semakin menjadi standar dalam industri film dan animasi.
Peserta akan mempelajari teknik-teknik terbaru, mulai dari penciptaan aset digital hingga pengembangan narasi interaktif yang dapat meningkatkan kualitas produksi mereka.
Memasuki era kecerdasan artifisial (AI), mereka juga diajarkan bagaimana meningkatkan kualitas serta produktivitas kerja mereka dengan menggunakan teknologi AI yang telah disematkan pada software Unreal Engine. 7 ant
Komentar