Mujair dari Danau Batur Banyak Diminati
DENPASAR, NusaBali - Mujair Nyatnyat merupakan kuliner khas daerah Bangli. Sebagaimana namanya, ‘mujair nyanyat’, bahan utamanya adalah ikan mujair. Karena banyak dibudidayakan di Danau Batur, Kintamani, ikan mujair tersebut sering disebut mujair Danau Batur.
Untuk mendapatkan mujair Danau Batur tak mesti harus datang ke sana. Cukup berkunjung ke Pasar Kidul, Kota Bangli, ikan mujair ini tidak sulit diperoleh. Lokasinya areal timur Pasar Kidul Bangli.
Para pedagang mujair dari pagi dini hari sampai siang hari siap melayani permintaan masyarakat. “Tiyang jam enam (pagi) sudah jualan di sini,” ujar Ni Luh Nilawati, salah seorang pedagang, Minggu (15/12).
Pedagang asal Desa Abang Batudinding, Kintamani ini menuturkan dirinya sudah bangun jam 03.30 wita, untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Khususnya membeli mujair dari petani di Danau Batur. Mujair pembelian itulah yang dijual kembali di Pasar Kidul, Bangli.
“Kalau tak ngantri saat membeli ikan, jam enam saya sudah jualan,” ungkapnya. Dalam sehari Nilawati berhasil menjual antara 30 kilogram -40 kilogram mujair. “Kalau menjelang tahun baru penjualan ikan mujair lebih banyak lagi. Bisa sampai 50 kilo ke atas,” lanjutnya. Hal senada diceritakan I Nengah Santra, pedagang lainnya. “Untuk saat ini penjualan masih biasa-biasa, masih stabil,” ujarnya.
Dia menuturkan rata- rata dapat menjual antara 50 kilogram- 60 kilogram mujair setiap hari. Pasokan mujair juga masih terjaga. Harga masih stabil berada di kisaran Rp30 ribu perkilo.
Santra mengiyakan pembelian mujair oleh warga biasanya meningkat saat menjelang keramaian Tahun Baru. Hal itu karena mujair banyak dibeli masyarakat untuk masakan dan menu merayakan tahun baru. Karena selain jadi olahan nyatnyat, mujair juga enak diolah jadi mujair bakar atau panggang, goreng, pepes dan yang lain.
“Ya, kalau tahun baru nanti, sepertinya permintaan akan meningkat,” ujar Santra. K17.
Komentar