Jadwal Piala AFF Rugikan Indonesia dan Malaysia
JAKARTA, NusaBali - Pelatih asal Malaysia Raja Isa menyoroti kontroversi jadwal Piala AFF 2024. Menurutnya, jadwal tersebut menguntungkan Thailand dan Vietnam, serta merugikan Timnas Indonesia dan Malaysia.
"Jadwal Piala AFF 2024 sangat tidak fair dan tak realistis. Jadwal FIFA matchday ssaja diberi jeda empat hari antara satu pertandingan ke laga berikutnya," kata Raja Isa.
Thailand membuka Piala AFF dengan mengalahkan Timor Leste 10-0, di Stadion Hang Day, Hanoi, Minggu (8/12). Vietnam mempermalukan Laos 4-1 di Stadion Laos New National Stadium, Vientiane, Senin (9/12). Setelah laga tersebut, Thailand dan Vietnam memiliki jeda antara laga pertama dan kedua selama enam hari.
Di sisi lain, Malaysia dan Indonesia seolah jadi korban jadwal super padat Piala AFF 2024. Dalam rentang enam hari, Malaysia melawat ke Kamboja, menjamu Timor Leste dan menantang tuan rumah Thailand.
Adapun Indonesia terbang bolak-balik ke markas Myanmar dan ke Solo menghadapi Laos. Kedua negara rumpun Melayu itupun melawat ke Thailand dan Vietnam dalam kondisi layu, setelah energi terkuras akibat menjalani perjalanan panjang. Malaysia pun kalah 0-1 di Thailand.
" Thailand dan Vietnam diuntungkan, Malaysia dan Indonesia dirugikan. Kedua negara Melayu ini kepayahan saat menghadapi Thailand dan Vietnam," kata Raja Isa.
Shin Tae-yong mengaku Muhammad Ferarri dkk. kelelahan sebelum menjamu Laos di Stadion Manahan, Surakarta, Kamis (12/12). Pelatih Laos, Ha Hyeok-jun, juga tak melakukan latihan resmi anak buahnya setiba di Solo.
Menurut Raja Isa, pemilihan waktu penyelenggaraan Piala AFF 2024 pada saat kompetisi domestik sedang berjalan juga tidak tepat. Sehingga kebijakan ini mengurangi bobot turnamen tersebut.
"Indonesia menyiasati dengan menurunkan pemain U-22. Ini solusi sangat bagus. Sedangkan Malaysia yang sempat diperkuat pemain terbaiknya di dua pertandingan, kini beberapa di antara mereka tak membela negara lawan Thailand, karena ditarik klub untuk tampil di kejuaraan nasional," tutur Raja Isa. *
Komentar