KONI Denpasar Gelar Musorkot Akhir Desember
DENPASAR, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Denpasar dijadwalkan menggelar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) Denpasar pada akhir Desember. Untuk kesuksesan kegiatan itu berbagai persiapan dilakukan, mulai penyebaran undangan kepada seluruh cabang olahraga maupun pembentukan panitia kegiatan.
Ketua KONI Denpasar, Ida Bagus Toni Astawa mengatakan, masa kepemimpinannya di KONI Kota Denpasar sudah berakhir pada Januari 2025. Sehingga, berbagai persiapan untuk estafet kepemimpinan di organisasi itu harus ada pemilihan ketua baru. Nah, saat ini untuk tahapan dimulai dengan pembentukan panitia untuk penyelenggaraan Musorkot.
"Memang betul, saat ini saya sudah membentuk pantai untuk Musorkot. Sesuai rencananya, Musorkot itu dilaksanakan pada 28 Desember mendatang," kata Gus Toni, panggilan akrab Ida Bagus Toni Astawa, Minggu (15/12).
Menurut Gus Tony, ketua panitia Musorkot I Made Suardana yang juga wakil ketua I KONI Denpasar. Dari jadwal yang dibuat panitia, Musorkot dilaksanakan di Ruang Mahottama, Graha Swaka Dharma, Lumintang pada Sabtu (28/12). Saat ini, surat kegiatan itu mulai disebarkan kepada seluruh peserta Musorkot, yang notabene 46 cabang olahraga anggota KONI Denpasar.
"Saat ini, panitia Musorkot sedang merancang tata tertib kegiatan dan semua undangan juga disampaikan kepada seluruh cabang olahraga," kata pria yang pernah menjabat Wakil Sekum KONI Bali ini.
Gus Toni pun mengatakan, nama yang keluar sebagai calon kandidat ketua KONI Denpasar nantinya dari Cabor, sehingga Pengkot Cabor dipersilahkan sepenuhnya menentukan nama sesuai kebutuhan KONI Denpasar. Dia menegaskandirinya tidak memiliki kewenangan menentukan, karena hak suara murni milik cabor anggota.
Disinggung terkait dirinya maju dalam kontestasi itu, Gus Toni menjelaskan untuk ikut bertarung lagi sudah tidak bisa. Sebab, sesuai AD/ART KONI disebutkan Ketua KONI hanya menjabat selama dua periode. Dirinya pun sudah menduduki jabatan itu selama delapan tahun atau dua periode, sehingga otomatis tidak bisa maju lagi.
"Malah saya 12 tahun menjabat KONI Denpasar, yakni empat tahun sebagai ketua harian dan delapan tahun ketua KONI. Ya, maksimal jabatan hanya dua tahun saja," pungkas Gus Tonui, sambil berharap muncul nama yang membawa olahraga berprestasi di Kota Denpasar. dar
Komentar