Gubernur Pastika Akui Cyber Crime Berdampak Lebih Mengerikan
Perkembangan teknologi saat ini nampaknya tidak hanya memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat, melainkan juga berdampak negatif berupa kejahatan-kejahatan non militer seperti narkoba, SARA, terorisme dan juga cyber crime.
DENPASAR, NusaBali
Melihat hal tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengakui bahwa cyber crime memiliki dampak yang lebih kompleks dan mengerikan, mengingat saat ini segala hal sudah beroperasi dengan IT sehingga bagi mereka yang ahli sangat mudah untuk mengendalikan dan melakukan kejahatan cyber tersebut. Demikian ia sampaikan saat menerima audiensi dari Dewan Pertimbangan Presiden RI (Watimpres) di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (28/8).
“Terus terang kita khawatir dengan cyber crime ini, karena pelaku-pelakunya ini memiliki alat yang canggih-canggih dan otak mereka juga sangat pintar sehingga mereka dengan mudah mengendalikan atau meretas sebuah sistem,” tegas Pastika yang tidak memungkiri bahwa cyber crime tersebut sangat susah untuk ditanggulangi. Oleh karena itu, kejahatan seperti itu sangat perlu perhatian khusus bukan hanya dari sumber daya manusianya melainkan juga dari peraturan-peraturan dan dukungan sarana dan prasarana sehingga ancaman cyber tersebut bisa segera ditanggulangi secepat mungkin.
Lebih lanjut disampaikan Pastika, Bali merupakan Pulau Kecil namun sebagai ikon pariwisata dunia, sehingga sedikit saja permasalahan bisa merusak citra Bali tersebut. Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali tidak hanya memberikan dampak positrif, melainkan juga permasalahan-permasalahan soisal lainnya. Oleh karena itu, Gubernur Pastika sangat mengharapkan kedatangan Watimpres ke Bali untuk dapat mengkaji permasalahan tersebut yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menemukan solusi sehingga permasalahan-permasalahan sosial tersebut dapat teratasi di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Sementara itu pimpinan rombongan Watimpres Yusuf Kartanegara menyatakan bahwa kedatangan mereka ke Bali adalah untuk melaksanakan kajian tentang pertahanan terhadap kejahatan-kejahatan non militer seperti narkoba, SARA, terorisme dan juga cyber crime tersebut. Oleh karena itu, ia meminta masukan-masukan dari instansi terkait yang nantinya akan disusun menjadi kajian yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan presiden dalam membuat keputusan. Ia juga menerangkan bahwa selain ke Gubernur, pihaknya juga berencana akan melakukan audiensi ke Pangdam IX Udayana dan juga Kapolda Bali. *
“Terus terang kita khawatir dengan cyber crime ini, karena pelaku-pelakunya ini memiliki alat yang canggih-canggih dan otak mereka juga sangat pintar sehingga mereka dengan mudah mengendalikan atau meretas sebuah sistem,” tegas Pastika yang tidak memungkiri bahwa cyber crime tersebut sangat susah untuk ditanggulangi. Oleh karena itu, kejahatan seperti itu sangat perlu perhatian khusus bukan hanya dari sumber daya manusianya melainkan juga dari peraturan-peraturan dan dukungan sarana dan prasarana sehingga ancaman cyber tersebut bisa segera ditanggulangi secepat mungkin.
Lebih lanjut disampaikan Pastika, Bali merupakan Pulau Kecil namun sebagai ikon pariwisata dunia, sehingga sedikit saja permasalahan bisa merusak citra Bali tersebut. Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali tidak hanya memberikan dampak positrif, melainkan juga permasalahan-permasalahan soisal lainnya. Oleh karena itu, Gubernur Pastika sangat mengharapkan kedatangan Watimpres ke Bali untuk dapat mengkaji permasalahan tersebut yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menemukan solusi sehingga permasalahan-permasalahan sosial tersebut dapat teratasi di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Sementara itu pimpinan rombongan Watimpres Yusuf Kartanegara menyatakan bahwa kedatangan mereka ke Bali adalah untuk melaksanakan kajian tentang pertahanan terhadap kejahatan-kejahatan non militer seperti narkoba, SARA, terorisme dan juga cyber crime tersebut. Oleh karena itu, ia meminta masukan-masukan dari instansi terkait yang nantinya akan disusun menjadi kajian yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan presiden dalam membuat keputusan. Ia juga menerangkan bahwa selain ke Gubernur, pihaknya juga berencana akan melakukan audiensi ke Pangdam IX Udayana dan juga Kapolda Bali. *
1
Komentar