Bulan Bakti Karang Taruna Jagra Winangun Kesiman Petilan: Wadah Pelestarian Seni dan Budaya Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Karang Taruna Jagra Winangun Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur, sukses menggelar kegiatan Bulan Bakti yang berlangsung pada 6-8 Desember 2024 di Wantilan Pura Pengerebongan, Desa Adat Kesiman. Kegiatan tahunan ini dirancang sebagai ajang pelestarian seni dan budaya Bali sekaligus kolaborasi dengan PKK se-Desa Kesiman Petilan.
Beragam lomba bertemakan seni dan budaya turut memeriahkan acara ini. Pada hari pertama, Jumat (6/12), dilaksanakan lomba busana adat ke pura tingkat Sekaa Teruna-Teruni, lomba mengolah barang bekas tingkat ibu PKK, serta lomba gebogan buah tingkat ibu PKK se-Desa Kesiman Petilan.
Hari kedua, Sabtu (7/12), dimeriahkan dengan lomba gender berpasangan untuk tingkat SD dan kategori dewasa. Puncak acara berlangsung pada Minggu (8/12) malam, ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba.
Ketua Karang Taruna Jagra Winangun, I Wayan Adi Saputra, menyampaikan bahwa Bulan Bakti Karang Taruna merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk melestarikan seni, budaya, dan nilai-nilai agama Bali. Tahun ini, kami fokus pada kegiatan berbasis budaya, berbeda dari tahun sebelumnya yang lebih mengedepankan olahraga,” ujarnya.
Adi Saputra juga menekankan pentingnya regenerasi dalam tubuh Karang Taruna. “Pada 2025, kami akan menyelenggarakan pemilihan Jegeg Bagus sebagai bagian dari proses pergantian pengurus Karang Taruna. Ini adalah agenda utama yang selalu menjadi prioritas setiap periode,” imbuhnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Kesiman Petilan. Antusiasme peserta terlihat dari persiapan matang yang dilakukan sejak satu minggu sebelum acara.
“Para peserta lomba gebogan telah mempersiapkan bahan-bahan sejak jauh hari, begitu juga dengan peserta lomba busana adat yang sudah menentukan konsep dan berlatih untuk penampilannya,” kata Adi Saputra.
Jumlah peserta setiap kategori lomba cukup meriah, dengan 10 peserta untuk lomba mengolah barang bekas, 9 peserta untuk lomba busana adat, 10 peserta untuk lomba gebogan, dan 10 peserta untuk lomba gender berpasangan.
Adi Saputra berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi wadah pelestarian budaya Bali bagi generasi muda. “Kami ingin semua elemen masyarakat Desa Kesiman Petilan dapat berpartisipasi, sehingga tradisi ini tetap hidup dan menjadi warisan bagi generasi berikutnya,” ujarnya.
Ke depan, Karang Taruna Jagra Winangun berencana untuk terus memperbarui konsep kegiatan agar tetap relevan dan menarik minat masyarakat. “Kami percaya, dengan kolaborasi yang baik, semua kegiatan desa akan semakin meriah dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” tutup Adi Saputra. *m03
Komentar