Otoritas Bandara Bakal Lakukan Ramp Check
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Liburan
Nataru
Ramp check
Otoritas Bandar Udara Wilayah IV
Cecep Kurniawan
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Ramp check meliputi beberapa aspek penting, mulai dari kondisi pesawat, pemeriksaan dokumen kualitas kontrol yang dilakukan maskapai, hingga kesiapan kru, termasuk pilot dan awak kabin.
MANGUPURA, NusaBali
Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV bakal melakukan ramp check secara intensif. Kegiatan ini direncanakan berlangsung mulai 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Cecep Kurniawan, menjelaskan kegiatan ramp check dilakukan di sejumlah bandara, termasuk di Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta. Di Bandara Ngurah Rai ramp check akan dilakukan 84 ramp inspection, kemudian bandara di Lombok sebanyak 65 ramp inspection, bandara di Kupang sebanyak 64 ramp inspection, dan bandara di Labuan Bajo sebanyak 40 ramp inspection.
“Totalnya kurang lebih 261 ramp inspection menjadi target kami,” ujar Cecep ditemui setelah apel Pembukaan Posko Nataru di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (18/12) pagi.
Cecep menambahkan, ramp check pra-Nataru telah dilakukan sebelumnya oleh para inspektur dari Otoritas Bandara. Sementara, di Bandara Internasional I GustuNgurah Rai sendiri sebanyak 84 pesawat akan diperiksa setiap hari. “Kita sampling 10 persen dari total pesawat setiap maskapai sesuai kaidah yang berlaku,” jelasnya.
Ramp check tersebut meliputi beberapa aspek penting, mulai dari kondisi pesawat, pemeriksaan dokumen kualitas kontrol yang dilakukan maskapai, hingga kesiapan kru, termasuk pilot dan awak kabin. “Biasanya pemeriksaan ini dilakukan sebelum pesawat terbang. Kami juga memastikan seluruh dokumen lain yang disyaratkan telah lengkap,” tambah Cecep.
Terkait cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama musim libur Nataru, Cecep menyatakan bahwa langkah antisipasi telah dibahas bersama para pemangku kepentingan, termasuk BMKG, AirNav, dan pengelola bandara. Dia menilai, semua hal sudah sesuai regulasi. Namun, kondisi cuaca selalu menjadi faktor yang tidak dapat diprediksi. Untuk itu Cecep menekankan pentingnya menjalankan prosedur yang ada. Dia juga mengimbau kepada penumpang untuk memahami jika terjadi keterlambatan penerbangan akibat cuaca buruk.
“Kami sudah memiliki manajemen penanganan delay, dan teman-teman maskapai juga tahu apa yang harus dilakukan. Saran kami, bagi yang akan berangkat, datanglah lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan atau kondisi cuaca yang tidak menentu,” imbaunya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Bandara Interasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memastikan kondisi cuaca hujan lebat yang terjadi belakangan ini tidak mengganggu operasional penerbangan secara signifikan. Menurutnya, standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan telah mengantisipasi berbagai kondisi cuaca, termasuk hujan lebat.
“Secara SOP itu tidak ada masalah. Namanya kondisi alam, prosedur sudah kita siapkan,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga. SOP yang diterapkan mencakup prosedur pengalihan (divert) maupun penundaan penerbangan jika cuaca dinilai membahayakan. “Kalau pun jarak pandang (visibility) turun di bawah 5 kilometer, kita tentu akan melakukan penundaan (delay), tetapi secara prinsip, cuaca ini tidak menjadi kendala besar di keudaraan. Kita sudah ada SOP segala macem,” katanya. 7 ol3
1
Komentar