Terjangan Sampah Kiriman Semakin Parah
MANGUPURA, NusaBali - Pantai-pantai di sepanjang pesisir barat Kabupaten Badung kembali diterjang sampah kiriman pada Kamis (19/12) pagi. Dibandingkan dengan pantai lainnya, Pantai Kuta menjadi titik terparah.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung, Made Gede Dwipayana, mengatakan puncak sampah kiriman sudah mulai terjadi sejak Rabu (18/12), terutama di kawasan pantai Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta). “Titik terparah sampah kiriman berada di depan Pos 1 Balawista Pantai Kuta. Dari sana hingga ke arah selatan sejauh 500 meter, kondisi pantai dipenuhi sampah kiriman,” ujar Dwipayana pada Kamis siang.
Dwipayana menjelaskan jenis sampah yang mendominasi masih ranting kayu dan batang pohon, sementara plastik hanya ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit. Saat ini, Dinas LHK Badung masih dalam tahap pengumpulan sampah di tepi pantai. Sampah yang berhasil dikumpulkan sementara ditempatkan di Stasiun Transit Operasional (STO) Kuta.
Hingga kini, jumlah total sampah belum dapat dipastikan, namun diperkirakan sudah mencapai lebih dari 700 ton. Setelah selesai dikumpulkan, sampah akan dibawa ke Pengolahan Daur Ulang (PDU) Mengwi, sementara sampah residu akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kami masih memprioritaskan pembersihan sampah di tepi pantai. Pengangkutan ke STO akan dilanjutkan dalam dua hari ke depan,” kata Dwipayana.
Untuk mempercepat proses ini, Dwipayana menyebut telah mengerahkan 400 petugas kebersihan ke berbagai zona termasuk Pantai Jimbaran, Kedonganan, Petitenget, Batu Belig hingga Mengening. Di kawasan Samigita sendiri, hampir 200 petugas dikerahkan.
Selain itu, lima alat berat jenis loader dan satu crawler carrier juga dioperasikan di Pantai Kuta. Biasanya alat berat tersebut disebar di kawasan Legian dan Seminyak, namun kali ini difokuskan di Kuta karena kondisi yang lebih parah.
Dwipayana menambahkan, bahwa volume sampah kiriman tahun ini tidak menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Fenomena sampah kiriman yang menepi di Badung memang kerap terjadi setiap tahun, terutama selama musim hujan.
“Kami akan terus berupaya menjaga kebersihan pantai, terutama di kawasan wisata yang menjadi daya tarik utama Bali,” kata Dwipayana. 7 ol3
Komentar