Kapolri Warning Anggota Salahgunakan Senpi
“Personel yang dilengkapi dengan senjata untuk terlebih dahulu dilakukan assessment, diberikan pelatihan dan kemudian secara berkala dilakukan evaluasi,”
DENPASAR, NusaBali
Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kejadian beberapa anggotanya yang bergaya koboi menyalahgunakan senjata api. Jenderal bintang empat ini menegaskan akan menindak tegas anggota yang menyalahgunakan senjata api.
Listyo di Denpasar pada Jumat (20/12), mengatakan penindakan terhadap anggota yang menyalahgunakan senpi tidak pandang bulu terhadap pangkat dan jabatan di institusi Polri. "Kalau ada anggota yang melanggar, saya kira kita tidak pernah ragu-ragu lakukan tindakan tegas dan saya kira ini kita sudah tunjukkan mau pangkatnya apapun kalau dia melanggar kita proses dan kalau masuk pidana juga kita proses. Jadi, etika mau pidana kita proses," katanya disela Gelar Pengamanan Nataru di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan senjata api untuk perbaikan institusi Polri. Dia pun meminta Kapolda, para pejabat tinggi dari Mabes sampai daerah menindak tegas anggota yang terindikasi menyalahgunakan senpi.
Selain itu, juga melakukan pemantauan secara berkala dan evaluasi yang ketat kepada setiap anggota untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. "Saya minta untuk seluruh jajaran para Kapolda, pejabat utama baik di tingkat pusat maupun di wilayah semuanya melakukan pemantauan yang lebih ketat melakukan evaluasi yang lebih dekat sehingga pelanggaran bisa berkurang, namun bagi yang melanggar tindak tegas," katanya.
“Personel yang dilengkapi dengan senjata untuk terlebih dahulu dilakukan assessment, diberikan pelatihan dan kemudian secara berkala dilakukan evaluasi,” kata Kapolri.
Hal tersebut dilakukan sebagai bagian utama dari Standard Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata. Dengan begitu, tidak ada lagi insiden penembakan aparat kepolisian terhadap warga sipil.
Beberapa insiden penembakan aparat kepolisian di Indonesia terjadi dalam satu bulan terakhir. Setidaknya, ada tiga kasus penembakan melibatkan polisi yaitu Kepala Bagian Operasi Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak bawahannya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar pada, Jumat (22/11).
Dua hari berselang, anggota Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin (38) menembak Gamma Rizkynata Oktavandy (17), siswa SMK 04 Semarang pada Minggu (24/11). Tak berselang lama, pada Rabu (27/11), anggota polisi di Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Setyanto menembak warga sipil bernama Budiman Arisandi dan mencuri mobil ekspedisinya di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. 7 ant
1
Komentar