nusabali

Penumpang Kapal Cebur Diri di Selat Bali, Jenazah Terdampar di Prapat Agung, Gerokgak

Diduga Depresi, Tinggalkan Anak di Mobil Travel

  • www.nusabali.com-penumpang-kapal-cebur-diri-di-selat-bali-jenazah-terdampar-di-prapat-agung-gerokgak

Korban diduga mengalami tekanan psikologis akibat kesulitan ekonomi setelah suaminya meninggal empat tahun lalu. Korban tinggal bersama anak perempuannya yang berkebutuhan khusus.

NEGARA, NusaBali
Insiden tragis terjadi di Selat Bali, Sabtu (21/12) pagi. Seorang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Citra Mandala Sakti nekat menceburkan diri ke laut. Korban yang nekat melakukan aksi bunuh diri ini diketahui bernama Wayan In, 52, warga Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur (Jatim).

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa orang menceburkan diri ke laut pada Sabtu sekitar pukul 05.53 WIB atau pukul 06.53 Wita, itu terjadi saat posisi kapal tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Saat itu, sejumlah penumpang melihat seorang perempuan hendak menceburkan diri ke laut.

Meskipun sudah diperingatkan oleh beberapa penumpang, perempuan dengan ciri-ciri memakai baju kaos warna navy dan hijab warna merah, itu tetap melompat ke laut. Sontak para penumpang pun heboh. Kejadian ini pun langsung dilaporkan kepada petugas kapal termasuk kepada pihak berwenang setelah kapal sandar di Dermaga MB III Pelabuhan ASDP Gilimanuk sekitar pukul 07.25 Wita.

Setelah ditelusuri, perempuan yang menceburkan diri itu diketahui adalah penumpang mobil travel Kijang Innova nopol P 1494 KO. Mobil travel itu dikemudikan oleh Sugeng Eko Wahyudi, 44, asal Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Jember, dan korban diketahui bernama Wayan In, 52, warga Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur (Jatim).

Sesuai keterangan sopir travel tersebut, bahwa korban berangkat dari Jember dengan tujuan ke Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Korban diketahui menumpang bersama anaknya berinisial Y yang diketahui berkebutuhan khusus (polio). Mereka naik kapal KMP Citra Mandala Sakti dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 05.25 WIB dan berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 05.38 WIB. 

Saat awal berangkat dari Ketapang, Eko Wahyudi menyatakan bahwa korban sempat berada di deck kapal. Kemudian di tengah pelayaran sekitar pukul 06.53 Wita, Eko Wahyudi mengatakan bahwa korban sempat menitipkan anaknya karena menyatakan ingin ke toilet. Namun setelah menyatakan pergi ke toilet itu, korban tidak kunjung kembali dan diketahui bahwa yang bersangkutan telah menceburkan diri ke laut. 

Mayat korban bunuh diri di Selat Bali, Wayan In, saat dibawa ke Dermaga Teluk Waterbee Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (21/12). –IST 

Menerima laporan kejadian itu, Tim SAR Jembrana bersama petugas Pos TNI AL (Posal) Gilimanuk dan Polairud Polres Jembrana, segera turun melakukan pencarian dengan menggunakan kapal RHIB Basarnas. Kejadian penumpang menceburkan diri ke laut itu pun dikoordinasi dengan pihak SAR Banyuwangi, Jawa Timur, yang juga turun melakukan pencarian. 

Di tengah upaya pencarian memasuki Sabtu siang kemarin, korban yang menceburkan diri di tengah perairan Selat Bali itu ditemukan meninggal dunia. Mayat korban ditemukan terdampar di Pantai Prapat Agung, kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Koordintor Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, menyatakan bahwa mayat korban ditemukan oleh nelayan yang kebetulan melintas di Pantai Prapat Agung pada sekitar pukul 12.55 Wita. Setelah menerima informasi penemuan mayat tersebut, upaya evakuasi segera dilakukan dengan mengerahkan dua perahu karet Polairud dan mobil Basarnas.

“Tim SAR gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 Wita dan langsung mengevakuasi jenazah ke dermaga Teluk Waterbee Gilimanuk, kemudian membawa jenazah ke Puskesmas Gilimanuk. Penanganan lebih lanjut kami serahkan ke pihak kepolisian,” ujar Dewa Hendri. 

Sementara Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, mengatakan dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Jembrana dan dokter Puskesmas Gilimanuk, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Saat ditemukan, korban dipastikan sudah meninggal dunia dengan kondisi telinga dan hidung mengeluarkan darah. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Penyebab meninggalnya disimpulkan murni karena tenggelam,” kata AKBP Endang. 

Dari pemeriksaan beberapa saksi, AKBP Endang menyatakan bahwa korban menceburkan dirinya ke laut karena memang berniat bunuh diri. Aksi nekat itu diduga karena depresi. Berdasar informasi dari pihak Polsek Wuluhan yang mewilayahi daerah asal korban, AKBP Endang menyatakan, korban diduga mengalami tekanan psikologis akibat kesulitan ekonomi setelah suaminya meninggal empat tahun lalu. Korban ini tinggal bersama anak perempuannya yang berkebutuhan khusus. 

Setelah proses identifikasi, AKBP Endang menyatakan bahwa jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ada kabar bahwa korban menceburkan diri ke laut, anak pertama korban yang tinggal di Denpasar, sudah langsung datang ke Gilimanuk. 

“Kami serahkan ke keluarga. Pada pukul 17.35 Wita jenazah korban sudah dibawa menggunakan ambulans menuju Jember,” ujar AKBP Endang. 

Sementara Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengemukakan jenazah Wayan In ditemukan kali pertama oleh seorang warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, bernama Mat Rasul, 50, sekitar pukul 12.00 Wita. Jenazah itu ditemukan terdampar di pesisir Batulicin, Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Sumberklampok.

“Saksi menemukan sesosok mayat perempuan paruh baya yang menggunakan jaket berwarna biru, dengan kaos merah, celana panjang hitam, terdampar di pesisir Batulicin. Korban diduga merupakan penumpang kapal yang menceburkan diri,” kata AKP Diatmika, dikonfirmasi kemarin petang.

Peristiwa penemuan mayat itu kemudian dilaporkan Mat Rasul ke petugas polisi kehutanan (Polhut) yang bertugas di TNBB bernama Ahmad Demiati, 54. Petugas TNBB bersama aparat kepolisian lalu mengevakuasi jenazah ke Gilimanuk menggunakan kapal polisi KP XI 2006 untuk penanganan lebih lanjut. 7 ode, mzk

Komentar