PBSI Panggil 81 Atlet ke Pelatnas
Mulyo Handoyo Fokus Percepatan Regenerasi
Di tengah transisi kepengurusan harus tetap menyiapkan atlet untuk bertanding. Setelah terbentuk komposisi pelatih teknik, sekarang kami umumkan pemanggilan atlet Pelatnas tahap pertama.
JAKARTA, NusaBali
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memanggil 81 atlet untuk mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (pelatnas) PBSI 2025 tahap pertama. Dari deretan nama yang dipanggil terdapat dua pemain putri asal Bali, yakni Komang Ayu Cahya Dewi (PB Djarum) dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (PB Jaya Raya). Keduanya di Pelatnas Utama tunggal putri
Dalam keterangan resmi PBSI pada Sabtu (21/12), 81 atlet yang menerima panggilan kali ini terdiri dari atlet yang sudah masuk Pelatnas maupun atlet dalam pemantauan khusus tim pelatih PBSI yang sepanjang 2024 yang prestasinya menjanjikan.
“Di tengah proses transisi kepengurusan kita harus tetap menyiapkan atlet untuk bertanding. Setelah menyiapkan komposisi pelatih teknik yang diumumkan kemarin, sekarang kami umumkan pemanggilan atlet Pelatnas tahap pertama," kata Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat.
Nantinya para atlet ini akan dipersiapkan mengikuti serangkaian turnamen pada Januari 2025 dan 81 atlet yang mendapatkan panggilan sudah memulai latihan pada Senin besok. Kalender turnamen internasional sepanjang 2025 dibuka turnamen Malaysia Open 2025 pada 7 Januari.
“Indonesia sendiri menjadi tuan rumah Daihatsu Indonesia Masters 2025 mulai 21 Januari 2025, yang menjadi ajang atlet-atlet kita bertemu dengan pecinta bulu tangkis Tanah Air. Inilah komposisi terbaik yang dapat kita hasilkan. Tentu akan terus kita pantau dan evaluasi," ujar Taufik Hidayat, yang juga Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sementara itu, Kepala Pelatih Pelatnas PBSI Mulyo Handoyo mengatakan percepatan regenerasi pemain menjadi salah satu sorotan atau fokus utama pada era kepelatihannya.
“Untuk para pemain muda harus dipercepat (regenerasi) melalui beberapa program akselerasi untuk mengejar dengan cepat. Itu yang saya harapkan,” kata Mulyo, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat.
“(Regenerasi pemain) Harus dipercepat karena pemain muda punya potensi. Jangan sampai potensi itu hilang ditelan waktu, atau mestinya dia (pemain muda) bisa muncul (sekarang di panggung elite), tapi terlambat atau bahkan tidak muncul,” ujar Mulyo Handoko, yang juga mantan pelatih di balik keberhasilan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Mulyo menilai, terdapat jarak yang cukup jauh antara pebulu tangkis senior atau utama Indonesia dengan para juniornya. Jarak tersebut, lanjut dia, ingin segera diperkecil agar para pebulu tangkis muda atau junior Indonesia bisa lebih kompetitif dan menjadi pelapis bagi senior-senior di atasnya.
“Program latihannya lebih advanced, untuk mengejar ketertinggalan. Terutama pemain-pemain muda kita, dengan yang senior ini ada gap, ini yang harus dikejar. Paling tidak pemain muda ini bisa memposisikan di sini (level yang tidak terlalu jauh tertinggal) dalam waktu secepatnya. Saya berharap dua tahun paling lama,” jelas Mulyo.
Bicara soal target pertama pada 2025, Mulyo mengatakan perbaikan kualitas pemain jadi sorotan. Namun, mencapai target utama Olimpiade Los Angeles 2028, Mulyo menekankan pentingnya kerja sama dan disiplin, baik dari pelatih, pengurus, hingga atlet-atlet itu sendiri. Ant
Komentar