Virus Mozaik Serang Tembakau
Perkembangan komoditas tembakau di Buleleng kembali mengalami hambatan. Karena di pertengahan masa tanam, sejumlah tanaman tembakau di wilayah ini mulai terserang virus mozaik.
SINGARAJA, NusaBali
Pada musim tanam tahun ini, ditemukan 15 hektare tembakau varietas virginia terserang virus tersebut.Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Swatantra, Selasa (29/8), mengatakan dari hasil monitoring di lima kecamatan, virus mozaik yang menyerang tembakau ditemukan di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng dan Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Sedangkan di Kecamatan Sawan dan Gerokgak masih aman.
Virus itu, kata Swatantra merupakan virus yang menyerang daun tembakau. Akibatnya, daun jadi kekuning-kuningan hingga mengering. Virus itu juga membuat pertumbuhan daun tidak maksimal dan keriput. Hal tersebut menurutnya akan memengaruhi kwalitas hasil panen petani yang menuntut daun tembakau lebar dan tebal sebagai tembakau super.
“Kami sudah lakukan pembinaan kepada petani dengan menghilangkan daun yang terserang dan segera membakarnya. Sehingga tidak menyebar ke daun yang lain dan dapat mengakibatkan kerugian lebih besar,” ujar Swatantra.
Jelas dia, virus mozaik bisa dikendalikan mulai dari pembibitan yang ketat, penggunaan varietas bibit tahan virus hingga pemindahan tumbuhan.
Meski demikian, serangan virus mozaik disebut sangat rentan terjadi dan dipengaruhi juga oleh pemilihan lahan yang kurang tepat. Bahkan virus ini sangat rentan menyerang tumbuhan yang masuk dalam family solanaceae seperti cabai dan tomat.
Sementara itu, luasan lahan tanam tembakau tahun ini sesuai dengan data Dinas Pertanian 360 hektare, tersebar di lima kecamatan. Jumlah tersebut, disebut Swatantra, menurun cukup besar hingga puluhan hektare, karena faktor cuaca dan biaya pemeliharaan hingga paenen tanaman tembakau sangat tinggi.*k23
Virus itu, kata Swatantra merupakan virus yang menyerang daun tembakau. Akibatnya, daun jadi kekuning-kuningan hingga mengering. Virus itu juga membuat pertumbuhan daun tidak maksimal dan keriput. Hal tersebut menurutnya akan memengaruhi kwalitas hasil panen petani yang menuntut daun tembakau lebar dan tebal sebagai tembakau super.
“Kami sudah lakukan pembinaan kepada petani dengan menghilangkan daun yang terserang dan segera membakarnya. Sehingga tidak menyebar ke daun yang lain dan dapat mengakibatkan kerugian lebih besar,” ujar Swatantra.
Jelas dia, virus mozaik bisa dikendalikan mulai dari pembibitan yang ketat, penggunaan varietas bibit tahan virus hingga pemindahan tumbuhan.
Meski demikian, serangan virus mozaik disebut sangat rentan terjadi dan dipengaruhi juga oleh pemilihan lahan yang kurang tepat. Bahkan virus ini sangat rentan menyerang tumbuhan yang masuk dalam family solanaceae seperti cabai dan tomat.
Sementara itu, luasan lahan tanam tembakau tahun ini sesuai dengan data Dinas Pertanian 360 hektare, tersebar di lima kecamatan. Jumlah tersebut, disebut Swatantra, menurun cukup besar hingga puluhan hektare, karena faktor cuaca dan biaya pemeliharaan hingga paenen tanaman tembakau sangat tinggi.*k23
1
Komentar