Absen Big Size, ST RUPPTI Banjar Titih Tampilkan Ogoh-Ogoh Standar
DENPASAR, NusaBali.com – Menjelang Tahun Baru Caka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025 mendatang, Sekaa Teruna (ST) Rukun Pemuda Pemudi Titih (RUPPTI) dari Banjar Titih, Jalan Sumatra, Denpasar Barat, mempersiapkan karya ogoh-ogoh terbaik mereka. Uniknya, ST RUPPTI memilih untuk membuat ogoh-ogoh berukuran non jumbo alias standar sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan anggaran dan efisiensi pengerjaan.
I Made Fillo Dinantara Putra, Koordinator Kesenian ST RUPPTI sekaligus arsitek ogoh-ogoh, menjelaskan bahwa keputusan membuat ogoh-ogoh standar merupakan hasil diskusi bersama anggota ST. "Tahun ini kami memilih membuat ogoh-ogoh kecil karena alasan anggaran yang terbatas. Dengan biaya sekitar Rp20-25 juta, kami ingin tetap berpartisipasi dalam lomba ogoh-ogoh di Denpasar," ungkap Fillo.
Menurutnya, tahun ini ST RUPPTI menonjolkan dua tokoh karakter dalam ogoh-ogoh mereka. Proses pengerjaan dimulai sejak akhir November 2024, setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
Tradisi di Banjar Titih adalah membuat ogoh-ogoh dengan rotasi ukuran setiap tahunnya. Tahun 2023 lalu, mereka membuat ogoh-ogoh berukuran jumbo (big size), sementara tahun 2024 kembali berfokus pada lomba. Tahun 2025 ini, mereka kembali memilih mini size.
"Pengalaman kami di tahun 2023 saat membuat ogoh-ogoh besar cukup menantang, terutama karena keterbatasan ruang akibat kabel-kabel yang rendah serta waktu pengerjaan yang kurang maksimal. Tahun ini kami fokus pada kualitas dengan ukuran lebih kecil," tambah Fillo.
Terkait pergelaran tarung bebas yang akan diadakan dalam Kasanga Festival 2025, Fillo menyebutnya sebagai langkah positif untuk melihat kualitas ogoh-ogoh terbaik. Namun, ia juga mengingatkan perlunya pertimbangan matang agar kompetisi tetap berjalan kondusif.
Sebagai pemuda yang peduli pada seni dan budaya, Fillo berharap tahun 2025 membawa perubahan positif, khususnya dalam bidang seni dan budaya.
Fillo juga menekankan pentingnya evaluasi agar perayaan Tahun Baru Caka 1947 berjalan lancar dan lebih baik dari tahun sebelumnya. "Kami ingin memastikan tradisi ini tetap berjalan dengan aman, tertib, dan menjadi ajang kreativitas pemuda Bali," tutupnya.
Pilihan ST RUPPTI untuk membuat ogoh-ogoh non jumbo menunjukkan bagaimana kreativitas pemuda Bali mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. Dengan semangat dan dedikasi, mereka tetap menjaga tradisi budaya sekaligus memberikan inovasi yang segar untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947. *m03
Komentar