Yudiatmika Usulkan Tiga Venue
Rencana Bali Tuan Rumah Panjat Tebing Dunia
DENPASAR, NusaBali - Bali siap menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing dunia pada pertengahan 2025. Untuk itu, Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali menentukan tiga lokasi atau venue. Adanya event dunia itu diharapkan membawa dampak signifikan pada perkembangan panjat tebing di Bali maupun Indonesia di masa depan.
Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudiatmika mengatakan, pengurus pusat FPTI telah menunjuk Bali sebagai lokasi kejuaraan panjat tebing dunia. Maka, kata Yudiatmika, pihaknya pun mulai mempersiapkan diri, seperti peningkatan SDM serta menentukan venue lomba nantinya.
"Makanya kita percepat Rakerprov, karena tahun depan full event. Tentu yang pertama kita benahi itu peningkatan SDM dan juga sarana prasarana," tegas Yudiatmika, Senin (23/12).
Menurut Yudiatmika, pihaknya menentukan tiga lokasi untuk dijadikan venue. Dua lokasi di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yakni kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Desa Ungasan dan kawasan Nusa Dua. Sedangkan satunya di kawasan Sanur, Denpasar Selatan.
"FPTI Bali sendiri ada tiga lokasi. Nantinya akan dilihat lagi kondisinya dan ini akan diputuskan kalau sudah memenuhi syarat untuk event internasional," papar pengusaha hotel asal Denpasar ini.
Disinggung terkait sarana, Yudiatmika tidak memungkiri kalau Bali belum memilliki sarana yang memenuhi standar internasional. Maka, pihaknya sudah berkomunikasi dengan FPTI Pusat untuk memanfaatkan wall yang bisa dipasang. Dan itu, FPTI Pusat memilikinya dan siap dibawa ke Bali.
"Wall itu sudah standar internasional. Jadi, sistemnya itu bisa bongkar pasang. Ini yang akan kita datangkan dari Jakarta dan sudah dikomunikasikan dengan pusat," tegas pria yang digadang-gadang maju dalam pemilihan Ketua Umum KONI Denpasar ini.
Terkait negara peserta, Yudiatmika mengaku masih belum memiliki data dan masih dalam proses. Yang pasti, akan banyak negara yang terlibat. Dia berharap, kejuaraan ini memberikan dampak besar, baik untuk prestasi atlet Bali maupun Indonesia, serta pariwisata Bali.
"Event ini selain olahraga prestasi, tentu juga akan berdampak kepada pariwisata, karena akan banyak peserta dari mancanegara yang ikut nantinya," pungkas Yudiatmika, yang juga pengurus KONI Bali ini.dar
Komentar