Peak Season, Tingkat Hunian Diproyeksikan Tembus 90 Persen
MANGUPURA, NusaBali - Tingkat hunian di Kawasan The Nusa Dua, yang menjadi salah satu destinasi utama di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, diproyeksikan tembus hingga 90 persen selama periode peak season, yaitu mulai 20 Desember 2024 hingga 6-10 Januari 2025.
Mengantisipasi membludaknya kunjungan wisatawan, pengelola pun kini memperketat pengawasan dengan penambahan personel.
General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika, mengatakan selama periode peak season khususnya saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2024, tingkat kunjungan diyakini meningkat. Dia optimistis wisatawan akan banyak berkunjungan, melihat Kawasan The Nusa Dua dikenal sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menikmati liburan akhir tahun, dengan berbagai fasilitas lengkap yang menjadikannya unggulan di Bali.
“Kami menyongsong 2025 dengan optimisme, apapun tantangannya. Kawasan ini tidak hanya menawarkan akomodasi hotel, tetapi juga atraksi budaya seperti Museum Pasifika yang merefleksikan budaya Indonesia dan Asia Pasifik, serta pertunjukan Devdan yang menampilkan tarian kontemporer dari seluruh Indonesia. Ini menjadi daya tarik utama kawasan The Nusa Dua,” ujar Dwiatmika pada Rabu (25/12).
Dwiatmika melanjutkan, untuk tingkat hunian hotel di kawasan The Nusa Dua hingga saat ini telah mencapai rata-rata 75 persen, melampaui capaian tahun lalu sebesar 68 persen. Selama periode peak season, tingkat hunian diproyeksikan mencapai 80-90 persen. “Angka tersebut mencerminkan okupansi yang hampir penuh, meskipun beberapa hotel tetap menyisakan kamar sebagai antisipasi untuk kebutuhan mendadak,” katanya.
Dwiatmika menambahkan bahwa selama Nataru, hotel-hotel di kawasan The Nusa Dua akan memberlakukan tarif maksimal karena tingginya permintaan kamar. Hal ini juga menjadi salah satu strategi pengelolaan ketersediaan kamar di tengah tingginya jumlah wisatawan lokal dan mancanegara.
Menghadapi liburan akhir tahun, pihak pengelola juga telah meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk memastikan kenyamanan wisatawan. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak kepolisian terkait rekayasa lalu lintas untuk menghindari kemacetan, meskipun hingga saat ini kendala lalu lintas lebih disebabkan oleh hujan lebat. Dwiatmika berharap kondisi lalu lintas pada Nataru tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu, karena telah diantisipasi lebih awal.
“Kami memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan dan kepolisian, serta menambah personel khusus untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga, terutama selama malam tahun baru,” kata Dwiatmika.
“Kami tetap optimis bahwa Nataru tahun ini akan menjadi momentum kebangkitan pariwisata, sekaligus persiapan menyambut tahun 2025 yang penuh tantangan dan peluang,” imbuhnya. 7 ol3
Komentar