Pj Gubernur Mahendra Jaya Ajak Pasametonan Rawat Keragaman Budaya
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya membuka Mahasabha XI Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Pasraman Widya Grha Kepasekan, Jalan Cekomaria, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Rabu (25/12) pagi.
Pj Gubernur mengajak kalangan pasemetonan di Bali untuk turut serta menjaga keragaman budaya di Pulau Dewata.
“Saya ibaratkan semuanya adalah ranting dan dahan yang indah, namun tetap memiliki satu batang dan akar yang kuat. Seperti itulah kita di Bali, karena di tengah keberagaman, kita tetap berasal dari satu akar yang sama,” kata Mahendra Jaya.
Dia menyebut keragaman budaya di Bali layaknya pelangi yang indah dan harus terus dirawat serta dipelihara untuk membangun Bali bersama-sama.
“Keberagaman tersebut harus mampu bersinergi dalam pembangunan Bali, dan saya harap MGPSSR di masa depan mampu menjadi organisasi yang modern,” katanya.
Karenanya, dia berharap MGPSSR dapat menghadapi tantangan global dengan beradaptasi dan mampu bersaing dengan organisasi kemasyarakatan lain, terutama yang sudah berskala nasional.
“Saya juga berharap akan banyak dilahirkan sekolah-sekolah bernapaskan Hindu, serta adat budaya lokal Bali sebagai benteng yang kuat agar pembangunan Bali yang pesat tidak menghilangkan karakternya,” tutur Mahendra Jaya.
Selama ini, Mahendra Jaya mengaku telah menerima banyak kontribusi luar biasa dari pasametonan yang berperan aktif dalam kehidupan masyarakat di Bali.
“Terima kasih sekali, bahkan pasametonan telah berkontribusi dalam program sosial seperti bedah rumah. Saya bersyukur kita bersama bisa ngrombo membangun Bali, menjaga kedamaian, dan keamanan Bali serta membangun Bali berdasarkan prinsip Tri Hita Karana dan nilai-nilai Sad Kertih,” imbuhnya.
Ketua Umum MGPSSR Pusat Prof I Wayan Wita, menyampaikan bahwa perjalanan pasametonan warga Pasek telah melewati berbagai lika-liku hingga mencapai situasi seperti saat ini.
“Kami sudah melewati empat gubernur dan empat presiden untuk akhirnya bisa seperti sekarang dan tersebar hingga ke 12 provinsi,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa dirinya dan Ketua Umum MGPSSR yang terpilih untuk periode 2024–2029 akan melanjutkan kiprah MGPSSR dengan bersinergi bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Mahasabha XI MGPSSR dihadiri lebih dari 750 peserta dari seluruh Bali dan perwakilan dari 12 provinsi di Indonesia. Prosesi pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Gubernur Mahendra Jaya dan disaksikan oleh Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Panglingsir Pasametonan I Made Mangku Pastika, dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Komang Sri Marhaeni. 7
1
Komentar