Liburan Nataru, Penjual Kuliner Tradisional Nikmati Dampaknya
DENPASAR, NusaBali - Dampak positif dari liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dirasakan kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Diantaranya pedagang jajan tradisional antara lain jajan laklak, pisang rai, ongol-ongol dan jenis lainnya.
Seperti yang dirasakan Kadek Dina, pedagang laklak di Batubulan, Sukawati, Gianyar. Dalam beberapa hari jelang liburan Nataru, Kadek Dina menuturkan warga yang datang berbelanja lebih ramai. Hal itu ditandai peningkatan volume jajan yang habis dia jual.
“Ada sekitar 30 persen meningkat,” ujarnya Rabu (25/12). ika sebelumnya dia bisa menghabiskan 4 kilogram, kini bertambah jadi 5 kilogram. “Itu untuk jajan laklak saja, Belum yang lain,” ujar pedagang asal Desa Gobleg, Buleleng.
Selain laklak, yang jadi andalan Kadek Dina juga jenis-jenis jajan Bali atau trasional yang lain. Diantaranya injin, lempog, pisangrai, lukis, jajan giling, bubur sumsum, ongol-ongol dan kaliadrem. Kadang- kadang pisang goreng.
“Yang paling dominan dibeli adalah laklak,” ceritanya sambil sibuk melayani pembeli. Bukan saja warga lokal, wisatawan terutama wisatawan domestik banyak yang datang mampir ke warungnya di pinggir jalan raya Batubulan.
“Jadi yang beli campu- campur, ada warga, ada wisatawan,” terangnya. Harga per porsi relatif terjangkau, yakni Rp5.000 perbungkus. Kebanyakan yang membeli dibawa pulang sebagai gapgapan atau oleh-oleh.
Selain berjualan langsung, Dina juga melayani pesanan. Kebanyakan pesanan untuk keperluan acara adat seperti upacara perkawinan maupun kegiatan lainnya. Kadang- kadang juga pesanan dari hotel.
“Astungkara, sekarang ini semakin ramai,” ujarnya sambil berharap agar cuaca cerah, sehingga tidak menghambat orang bepergian. “Kalau terang seperti sekarang ‘kan lebih ramai yang belanja,” ujarnya. k17.
Komentar