nusabali

Evaluasi Pemilu, Demokrat Akui Minim Kader Baru

KPU Bali: Kaderisasi Harus Dibangun Sejak Awal

  • www.nusabali.com-evaluasi-pemilu-demokrat-akui-minim-kader-baru

SINGARAJA, NusaBali - Pasca perhelatan pesta demokrasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, DPC Demokrat Buleleng melakukan evaluasi bersama seluruh pengurus dan kader partai, Kamis (26/12).

Dari hasil perolehan kursi yang masih stagnan belum ada penambahan, Demokrat Buleleng mengakui masih kesulitan merekrut kader baru.

Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani mengatakan untuk perhelatan Pilpres, Demokrat belum dapat bisa mengusung calon sendiri dan harus berkoalisi dengan partai lain. Begitu juga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali dan Pilkada Buleleng 2024. Sedangkan untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) Demokrat Bali berhasil meloloskan satu calon DPR RI yakni Putu Tutik Kusumawardani yang juga asli Buleleng.

Sedangkan calon untuk DPRD Bali Dapil Buleleng juga hanya meloloskan satu orang yakni Nova Sewi Putra. Khusus untuk kursi DPRD Buleleng, Demokrat masih bertahan di 3 kursi yang diraih oleh Kadek Sumardika (Dapil Seririt) Gusti Agung Ngurah Putra Sudewa (Dapil Banjar) dan Ketut Janayasa (Dapil Buleleng).

“Target di kabupaten Buleleng sebenarnya di awal kita pasang 6 kursi, tetapi hasil memang belum bisa tercapai, masih bertahan di 3 kursi. Akhirnya fraksi pun kita masih gabung dengan PKB. Secara perolehan kursi dan jumlah suara Demokrat secara umum di pusat dan daerah mengalami penurunan,” ucap Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini. Kondisi itu diakuinya karena terbentur beberapa kendala dan tantangan di lapangan. Luh De begitu sapaan akrabnya tidak memungkiri kesulitan dalam merekrut anggota partai baru. Belum lagi harus bersaing ketat dengan partai-partai besar. “Evaluasi ini kami pakai untuk terus berbenah ke depan, karena kaderisasi sejak awal ini sangat penting menyokong perkembangan dan kemajuan partai,” imbuh dia.

Salah satu strategi yang sedang diupayakan pendekatan ke generasi milenial dan generasi Z untuk dapat bergabung ke partai Demokrat. Selain juga penguatan dengan pelatihan sosial media dan konten kreator yang sejalan dengan minat dan kegemaran kaum muda saat ini. Di tempat yang sama Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan yang hadir sebagai pemateri memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, khusus untuk partai politik. 

Lidartawan menyebut partai politik di Bali cenderung masih kekurangan kader. Hal tersebut disebutnya tidak hanya dari calon legislatif yang dipasang di masing-masing dapil masih terkesan dipaksakan untuk sekedar lengkap. Tetapi juga jumlah pasangan calon (paslon) yang muncul saat Pilgub dan Pilkada di Kabupaten/Kota. “Sebenarnya teman di parpol miskin kader. Pilgub kemarin kami canangkan ada 5 paslon tetapi di akhir hanya 2 paslon yang muncul. Ini harus ditingkatkan, sehingga masyarakat punya lebih banyak pilihan untuk memilih pemimpin terbaik,” terang Lidartawan.

Dia pun menyarankan evaluasi yang dilakukan Demokrat juga dilakukan seluruh partai. Menurutnya untuk menyikapi krisis kader potensial harus dipersiapkan sejak awal. Kader-kader yang terdaftar segera dipolakan dan disiapkan untuk diusung di Pilgub dan Pilkada mendatang. “Kebiasaan yang terjadi kaderisasi tidak dibangun di awal. Seperti habis Pilkada 2024, sudah disiapkan untuk Pilkada 2029 siapa yang di calon gubernur-wakil gubernur dan siapa yang di calon bupati-wakil bupati. Jangan baru mau pendaftaran 1 bulan di KPU, baru mencari kandidat. Maka berpotensi jual beli, siapa yang punya uang itu yang jadi, itu yang harus dievaluasi,” papar Lidartawan. 7 k23

Komentar