Bupati Buka Kejurda Kertha Wisesa
Sebanyak 393 Pesilat Bertarung di GOR Debes Tabanan
Kejuaraan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan antar daerah, khususnya di seluruh Bali.
TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya resmi membuka Kejuaraan Daerah Perguruan Pencak Silat (Kejurda PPS) Kertha Wisesa, di GOR Debes, pada Kamis (26/12). Sebanyak 393 pesilat dari sembilan daerah kabupaten/kota di Bali siap unjuk kebolehan untuk meningkatkan kemampuan, pengalaman, dan mempererat persaudaraan antarpesilat.
Ketua Panitia I Made Dwi Agung Sastrawan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara itu, khususnya kepada Bupati Tabanan.
“Kejurda ini menjadi wadah penting untuk meningkatkan prestasi olahraga pencak silat sekaligus mempererat sinergitas di antara kita. Pencak silat adalah warisan budaya bangsa yang harus kita jaga dan kembangkan agar tetap relevan bagi generasi muda,” ujar Dwi Agung, Kamis (26/12).
Dwi Agung juga menjelaskan turnamen kali ini diikuti pesilat dari seluruh daerah di Bali, dengan rincian Denpasar sebanyak 45 atlet, Badung (50 atlet), Gianyar (60 atlet), Klungkung (53 atlet), Bangli (30 atlet), Karangasem (50 atlet), Buleleng (30 atlet), Jembrana (25 atlet), dan Tabanan sebagai tuan rumah dengan 50 atlet. Selain itu, tiap daerah juga mengirimkan 10 ofisial sebagai pendamping tim.
Bupati Komang Gede Sanjaya menyampaikan kebanggaannya atas penyelenggaraan Kejurda di Kabupaten Tabanan. Menurutnya, Tabanan menjadi episentrum kegiatan bela diri di Bali. Kejurda bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga silaturahmi antarpesilat di Bali.
“Kami siap mendukung penuh agar kegiatan seperti ini terus berkembang,” tegas Bupati Sanjaya.
Sanjaya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan pencak silat Kertha Wisesa sebagai identitas budaya Kabupaten Tabanan. Dia meminta Kertha Wisesa tidak sampai berhenti.
“Kertha Wisesa ini lebih dulu ada dari yang lain, harus menjadi panutan dan tuan rumah yang baik di sini,” tutur Sanjaya.
Selain itu, Sanjaya juga mengingatkan kejuaraan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan antar daerah, khususnya di seluruh Bali. Dia berharap semangat sportifitas dapat jadi pondasi kemajuan pencak silat di Bali.
Dalam acara pembukaan Kejurda dihadiri Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Bali, Ketua Umum KONI Kabupaten Tabanan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, dan sejumlah tokoh perguruan pencak silat seperti Perisai Diri, Bakti Negara, Merpati Putih, Tenaga Dasar, Setia Hati Terate, Seruling Dewata, dan SMI Kabupaten Tabanan. Selain itu, hadir pula wasit, juri, manager, pelatih, official, dan seluruh peserta dari perguruan pencak silat Kertha Wisesa di Bali.
“Semoga Kejurda ini menjadi ajang yang bermanfaat, tidak hanya untuk peningkatan prestasi olahraga, tetapi juga untuk melestarikan seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. Kami berharap semua peserta dapat menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang yang pantang menyerah,” tutup Dwi Agung.
Menurutnya, kejurda diharapkan melahirkan generasi pesilat yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, sembari memperkuat rasa persatuan dan sportivitas di antara para atlet. cr79
Komentar