nusabali

Pemprov Buka Kunjungan Turyapada Tower

Gratis, Pengunjung Dibatasi 60 Orang per Hari

  • www.nusabali.com-pemprov-buka-kunjungan-turyapada-tower

Pemprov memastikan keamanan bangunan di atas bukit tersebut, namun belum bisa membuka fasilitas skywalk karena masih membutuhkan keamanan ekstra

DENPASAR, NusaBali 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meluncurkan website sekaligus soft opening kunjungan terbatas ke menara Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali pada, Jumat (27/12). Soft opening kunjungan menara tertinggi di Bali ini digelar saat acara Refleksi Akhir Tahun 2024 Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di Gedung Kertha Sabha, areal Kediaman Resmi Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar. 

“Kami luncurkan website Turyapada Tower dan lakukan soft opening untuk masyarakat bisa berkunjung, bisa melihat mahakarya luar biasa,” ujar Pj Gubernur Mahendra Jaya. Dia menyampaikan masyarakat yang ingin merasakan pengalaman berada di bangunan menara setinggi sekitar 116 meter itu harus melakukan registrasi melalui website www.turyapada.baliprov.go.id.  Turyapada Tower di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. 

Adapun, puncak tower dijadikan sebagai pemancar siaran televisi digital, telekomunikasi seluler, dan internet. Kemudian, badan tower difungsikan sebagai wahana edukasi berupa planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, dan jembatan kaca. Sementara itu, pedestrian tower juga difungsikan sebagai penunjang untuk wisata hingga laboratorium pendidikan. 

Pj Gubernur Mahendra Jaya menginformasikan bahwa pembangunan tahap I Turyapada Tower telah rampung 100 persen dan berhasil mengatasi blank spot. Ia menyampaikan kunjungan awal ke Turyapada Tower sekaligus mencari masukan terhadap pembangunan tower. “Pembangunan tahap I sudah selesai 100 persen saat ini sedang tahap pemeliharaan,  dengan kita buka kita akan tahu kekurangan-kekurangannya,” ujarnya. 

Turyapada Tower. –NUSA BALI 

“Dan yang penting ini gratis sebelum ada Perdanya supaya masyarakat Bali bisa menikmati. Karena itu uang dari masyarakat Bali,” tambahnya. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Kominfos) Provinsi Bali, Gede Pramana menambahkan bahwa selama masa soft opening, jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 60 orang, yakni 30 orang di pagi hari dan 30 orang di sore hari. Pemprov Bali memastikan keamanan bangunan di atas bukit tersebut, namun belum bisa membuka fasilitas skywalk karena masih membutuhkan keamanan ekstra.

“Mau berfoto bisa di sana, bisa naik ke jembatan kaca, bisa ke resto statis dan view 360 derajat, dan menikmati panoramik di atas, tapi skywalk belum bisa dibuka,” kata Pramana. 

Megaproyek Turyapada Tower sendiri pembangunannya dimulai upacara peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu 23 Juli 2022 lalu. Proses pembangunan Turyapada Tower Tahap 1 yang sudah 100 persen ini menelan anggaran Rp 331 miliar. Teknik bangunan yang dirancang tahan gempa, badai angin kencang dan daya tahan 500 tahun ini dirancang oleh arsitek dari Fakultas Teknik Universitas Udayana (Unud). Pengerjaannya dilakukan sangat teliti dan hati-hati.

Bangunan inti Turyapada Tower setinggi 115 meter di atas bukit diperkuat dengan struktur tiang pancang berdiameter 15 meter dan ditancapkan pada kedalaman 25 meter di dalam tanah. Sedangkan pada podium tower, juga diperkuat dengan tiang pancang dengan kombinasi ukuran diameter 60-80 centimeter. Dalam rancangannya menara telekomunikasi ini tercanggih di dunia. Karena akan dilengkapi dengan fasilitas planetarium, restoran putar 360 derajat, skywalk jembatan kaca, taman buah, taman bunga, glamping. Megaproyek ini berdiri di lahan seluas 3 hektare, ke depannya dirintis untuk pengembangan destinasi wisata di Bali utara. 7 

Komentar