Ogoh-Ogoh Banjar Panca Jaya Pupuan Tampilkan Lima Karakter
MANGUPURA, NusaBali.com – Sekaa Teruna (ST) Bakti Karya Banjar Panca Jaya Pupuan, Mengwitani, Kabupaten Badung, tengah mempersiapkan karya ogoh-ogoh istimewa untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947. Bertempat di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Desa Mengwitani, pembuatan ogoh-ogoh ini telah mencapai tahap hampir setengah jalan dan direncanakan rampung tepat waktu.
I Putu Wahyu Pratama Adityanatha, 26 tahun, seorang anggota ST Bakti Karya, menjelaskan bahwa karya tahun ini mengusung lima tokoh karakter. “Kami menggunakan konsep bongkar pasang (kenokdon) dalam konstruksinya. Ini untuk memberikan fleksibilitas dalam pengangkutan dan pameran,” ujar Putu Wahyu.
Dengan total anggaran sebesar Rp35 juta, ST Bakti Karya mengutamakan bahan ramah lingkungan seperti ulatan bambu, kardus bekas, dan material daur ulang, ogoh-ogoh ini menjadi representasi inovasi seni yang selaras dengan prinsip keberlanjutan.
Rencananya, karya ini akan diikutsertakan dalam lomba ogoh-ogoh tahun 2025 mendatang. Bagi ST Bakti Karya, lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga medium untuk memperkenalkan seni ogoh-ogoh kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan internasional.
“Badung sebagai kabupaten pariwisata memiliki peluang besar untuk mempromosikan tradisi Bali melalui seni ogoh-ogoh. Kami ingin terus berinovasi agar setiap tahun ogoh-ogoh tidak hanya menjadi tontonan lokal, tetapi juga atraksi yang menarik wisatawan,” ungkap Putu Wahyu yang juga pegiat seni ogoh-ogoh ini.
Dalam menyambut Tahun Baru Caka 1947, ST Bakti Karya memiliki harapan besar. “Kami berharap apa yang kami rancang dari awal dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, kami juga meminta pemerintah untuk meningkatkan dana motivasi agar kreativitas seni ogoh-ogoh dapat berkembang lebih pesat,” tutup Putu Wahyu.
Ajang lomba ogoh-ogoh dan pertunjukan seni tradisional lainnya menjadi bagian penting dari pelestarian budaya Bali. Melalui dedikasi generasi muda seperti ST Bakti Karya, seni ogoh-ogoh terus mendapatkan tempat di hati masyarakat, sekaligus mendukung sektor pariwisata sebagai salah satu daya tarik budaya Pulau Dewata. *m03
1
Komentar