nusabali

Lomba Mancing Air Deras ST Eka Dharma Banjar Tanjung Sukses Digelar

  • www.nusabali.com-lomba-mancing-air-deras-st-eka-dharma-banjar-tanjung-sukses-digelar

DENPASAR, NusaBali.com – ST Eka Dharma Banjar Tanjung, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, kembali menggelar Lomba Mancing Air Deras pada 21 Desember 2024. Acara ini berlangsung di Tukad Loloan, Jalan Sukamerta, Sanur Kauh, dan berhasil menarik perhatian banyak peserta dengan tujuan tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk menggalang dana bagi kegiatan organisasi.

Lomba mancing ini memperebutkan berbagai hadiah menarik, di antaranya uang tunai untuk tiga juara utama. Juara pertama menerima hadiah sebesar Rp 1.500.000, juara kedua Rp 1.000.000, dan juara ketiga Rp 850.000. Selain hadiah utama, acara juga menyediakan hadiah hiburan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, di antaranya Plt Camat Denpasar Selatan Ni Komang Pendawati, Perbekel Desa Sanur Kauh I Made Ada, serta I Wayan Mariyana Wandhira selaku Pembina ST Eka Dharma. Meskipun Walikota Denpasar dan Wakil Walikota tidak dapat hadir, semangat peserta tetap tinggi, dengan lebih dari 700 orang ikut serta dalam lomba.

Ketua Panitia Lomba Mancing, Ida Bagus Kadek Apriyana Putra (Gusdek), 17, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kreativitas dan aktivitas positif dari ST Eka Dharma. Selain itu, lomba ini juga berfungsi sebagai sarana penggalangan dana untuk mendukung berbagai program organisasi ke depannya.

“Lomba ini merupakan kali ketiga kami adakan di tahun 2024. Selain untuk mempererat kebersamaan, acara ini juga merupakan cara kami menggalang dana untuk program-program kami,” ujar Gusdek.

Tukad Loloan dipilih sebagai lokasi acara karena aksesibilitasnya yang baik dan pemandangan alamnya yang nyaman. Selain itu, lokasi ini juga mendukung pemberdayaan UMKM setempat, karena pedagang lokal dapat berpartisipasi dalam acara ini. Pengunjung yang datang juga turut mempromosikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata yang asri dan ramah lingkungan.

Dengan total ikan lele yang ditebar sekitar 500-600 kilogram, panitia juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan pelepasan ikan, yang diharapkan dapat membantu memperbaiki ekosistem sungai.

Perlombaan ini mengedepankan sistem yang sederhana namun seru. Ikan lele yang dilepaskan ke dalam air berkisar dari ukuran kecil hingga ikan “master” seberat 7 kilogram. Peserta diberi waktu 15-20 menit untuk memancing, dan ikan yang berhasil ditangkap harus memakan umpan dari pemancing. Juara ditentukan berdasarkan berat ikan terbesar yang berhasil ditangkap, dengan juara pertama memperoleh ikan lele seberat 4,8 kg, juara kedua 2,7 kg, dan juara ketiga 2,5 kg.

Meskipun cuaca kurang mendukung pada hari acara, antusiasme peserta tidak luntur. Dengan jumlah peserta yang mencapai sekitar 700 orang, acara ini memberikan hiburan dan keakraban di antara peserta. Gusdek berharap agar lomba mancing ini dapat terus menjadi kegiatan yang membawa dampak positif, khususnya dalam mengembangkan hobi memancing dan mempromosikan kebersihan lingkungan.

“Kami berharap lomba ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta dan masyarakat sekitar, serta memperkenalkan lebih jauh lagi keberadaan Tukad Loloan sebagai lokasi wisata yang patut untuk dikunjungi,” tambah Gusdek.

Dengan semangat kebersamaan, hiburan, serta dampak positif bagi lingkungan, Lomba Mancing Air Deras ST Eka Dharma Banjar Tanjung diharapkan dapat terus berkembang di masa mendatang. *m03

Komentar