nusabali

7 Pesawat Batal Mendarat di Bali, 14 Pesawat Delayed Akibat Hujan Lebat

  • www.nusabali.com-7-pesawat-batal-mendarat-di-bali-14-pesawat-delayed-akibat-hujan-lebat

Sebanyak 14 penerbangan yang delayed terdiri dari 10 penerbangan domestik dan 4 internasional. Keterlambatan rata-rata 60 hingga 120 menit.

MANGUPURA, NusaBali
Cuaca hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (28/12) pagi, berdampak pada sejumlah penerbangan dari dan menuju Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Kondisi cuaca tersebut mengakibatkan minimnya jarak pandang (minimum visibility), sehingga 7 penerbangan harus dialihkan ke bandara lain dan 14 penerbangan mengalami keterlambatan keberangkatan (delayed). 

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, menyampaikan bahwa hingga pukul 13.00 Wita, sebanyak tujuh penerbangan menuju Bali harus dialihkan mendarat (divert) ke bandara lain. Ketujuh penerbangan yang dialihkan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional. Untuk penerbangan domestik, dua penerbangan Lion Air dengan rute Semarang–Bali dan Jogjakarta–Bali dialihkan mendarat ke Bandara Juanda, Surabaya. Sementara tiga penerbangan lainnya dialihkan ke Bandara Internasional Lombok, yaitu Batik Air rute Surabaya–Bali, Super Air Jet rute Surabaya–Bali, dan Lion Air rute Balikpapan–Bali.

Di sisi internasional, dua penerbangan juga terpaksa dialihkan. Malindo Air dengan rute Melbourne–Bali mendarat di Surabaya, sedangkan AirAsia dengan rute Perth–Bali dialihkan ke Lombok. 

“Divert merupakan prosedur keselamatan dalam penerbangan. Hal tersebut dapat dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility (minimal jarak pandang). Divert dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk,” kata Ahmad Syaugi saat dikonfirmasi pada Sabtu (28/12) sore.

Selain pengalihan, cuaca buruk juga mengakibatkan keterlambatan keberangkatan (delayed) sejumlah penerbangan. Ahmad Syaugi menyebutkan bahwa terdapat 14 penerbangan yang mengalami keterlambatan keberangkatan. Dia merinci penerbangan tersebut adalah 10 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan rata-rata 60 hingga 120 menit. Meski demikian, hingga pukul 15.00 Wita, seluruh penerbangan yang tertunda telah berhasil diberangkatkan dengan aman.

Meski diwarnai cuaca buruk, posko Nataru di bandara tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan. Sejak Rabu (18/12) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara. Jumlah ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.

Dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat, Bandara Ngurah Rai bersama seluruh stakeholder terus melakukan koordinasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para penumpang. Informasi terkait cuaca dan kondisi penerbangan diperbarui secara berkala untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

“Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,” ucap Ahmad Syaugi. 

Peristiwa yang sama juga terjadi pada Sabtu (14/12) lalu. Saat itu terdapat tujuh penerbangan yang harus dialihkan (divert) ke bandara lain demi alasan keselamatan. “Penerbangan yang dialihkan tersebut mendarat di bandara di Surabaya, Lombok, dan Singapura. Hal ini dilakukan karena intensitas hujan yang tinggi menyebabkan minimum visibility (jarak pandang minimal), sehingga penerbangan tidak dapat dilakukan dengan aman,” ujar Ahmad Syaugi. 
Dari tujuh penerbangan tersebut, empat merupakan penerbangan domestik, sementara tiga lainnya adalah penerbangan internasional. 

Penerbangan domestik yang dialihkan meliputi rute Kupang dan Makassar dialihkan ke Surabaya. Kemudian rute Jogjakarta dan Jakarta dialihkan ke Lombok. Sedangkan penerbangan internasional yang dialihkan mencakup rute Taipei ke Surabaya. Kemudian rute Pudong ke Lombok dan rute Dubai ke Singapura.

Selain pengalihan pendaratan, kondisi cuaca buruk juga berdampak pada keterlambatan keberangkatan (delayed) sejumlah penerbangan. Hingga sore hari, tercatat delapan penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional mengalami keterlambatan rata-rata antara 90 hingga 120 menit dari jadwal semula. 

Pihak bandara mengimbau penumpang untuk terus memantau jadwal penerbangan melalui saluran resmi dan bersabar atas kondisi yang terjadi. Dengan langkah antisipasi yang dilakukan, diharapkan operasional penerbangan dapat kembali normal seiring perbaikan kondisi cuaca. 7 ol3

Komentar