Aklamasi, Yudiatmika Ketum KONI Denpasar
Program yang bagus ini kita kembangkan dan dampingi, yang bagus ini juga kita perbaiki dan tingkatkan, termasuk beberapa agenda seperti Walikota Cup. Ya, nantinya tidak hanya internal saja, tapi juga menggelar secara terbuka.
DENPASAR, NusaBali
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Denpasar melangsungkan Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) yang dilaksanakan di Gedung Graha Swaka Dharma, Lumintang pada Sabtu (28/12). Dalam kegiatan itu, I Putu Yudiatmika terpilih secara aklamasi untuk memimpin organisasi olahraga di Denpasar itu. Menariknya, dua nama yang sebelumnya digadang-gadang ikut bursa pencalonan justru tidak ikut mendaftarkan diri. Mereka adalah mantan anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya dan I Ketut Suteja Kumara yang kini menjadi anggota DPRD Kota Denpasar.
Usai kegiatan Musorkot, I Putu Yudiatmika mengucapkan terimakasih kepada seluruh cabang olahraga yang sudah mempercayakannya untuk memimpin KONI Denpasar periode 2025 - 2029. Menurut dia, pada Musorkot itu, hanya dirinyalah satu-satunya calon alias calon tunggal, sehingga seluruh Cabor yang memiliki hak suara kompak memilihnya. Dia juga tidak mengetahui secara pasti alasan dua kandidat lainnya tidak ikut mendaftar. "Terimakasih untuk kepercayaan ini dan saya akan membawa olahraga prestasi di Kota Denpasar ke depannya," kata Yudiatmika.
Dijelaskannya, pasca terpilih secara aklamasi, dirinya akan merancang program untuk kemajuan olahraga di Denpasar. Yang mana, program pemimpin terdahulu yang sudah berjalan dengan baik selama ini akan diteruskan, bahkan ditingkatkan. Sementara yang belum ada akan segera dibuatkan seperi program pendampingan atlet berkesinambungan dan tidak boleh stagnan.
"Kalau kita melihat pembibitan usia dini, tidak diragukan di Kota Denpasar. Masing-masing Cabor secara tugasnya sudah melakukan itu dan sudah dilakukan di sekolah. Kolaborasi ini sudah dilakukan sejak usia dini dan terus ditingkatkan ke depannya," kata Yudiatmika lagi.
Yudiatmika yang notabene pengusaha hotel di kawasan Denpasar itu tidak memungkiri belum adanya pendampingan yang optimal terhadap atlet yang berprestasi, sehingga mudah lepas ke daerah lain. Maka dengan adanya program pendampingan yang panjang, atlet secara langsung mendapatkan kenyamanan. Sehingga nantinya berdampak pada prestasi yang diraih. "Program yang bagus ini kita kembangkan dan dampingi, yang bagus ini juga kita perbaiki dan tingkatkan, termasuk beberapa agenda seperti Walikota Cup. Ya, nantinya tidak hanya internal saja, tapi bagaimana kita bisa juga menggelar secara terbuka," sebut Yudiatmika yang juga Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia Bali ini.dar
Komentar