Badung Bakal Punya Command dan Data Centre
Kabupaten Badung bakal memiliki command centre (pusat komando) sekaligus data centre (pusat data) untuk mendukung program smart city yang kini tengah digarap.
MANGUPURA, NusaBali
Sebuah gedung untuk Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi tengah dibangun sebagai penunjang. Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi inni didirikan di belakang gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung. Tak jauh dari lokasi pembangunan rumah jabatan (rumjab) bupati dan wakil bupati. Pembangunan gedung tersebut menelan anggaran Rp 47 miliar lebih.
Anggaran pembangunan sepenuhnya bersumber dari APBD Badung tahun 2017. Proyek akan dikerjakan selama 200 hari kalender, atau ditarget rampung sebelum akhir tahun. Sebagai pelaksana proyek yakni PT Trijaya Nasional.
Kepala Dinas Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) Badung Wayan Weda Darmaja, mengakui gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pusat komando dan pusat data untuk instansinya tengah dalam proses pembangunan. Meski begitu, menurut pejabat asal Sembung, Kecamatan Mengwi, itu pembangunan fisik langsung di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung. “Iya, bukan kami yang menggarap fisiknya, melainkan Dinas PUPR,” ujarnya, Rabu (30/8). Dinas Kominfo hanya memiliki kewenangan untuk kelengkapan pusat komando maupun pusat data saja.
Disinggung terkait kelengkapan pusat komando maupun pusat data, Weda Darmaja mengaku masih dalam proses penyusunan DED di anggaran perubahan 2017. Setelah itu awal 2018 ditarget sudah selesai. “Ada sejumlah kajian yang diperlukan untuk penyempurnaan. Karena diperlukan juga perangkat komputer dan penataan khusus, mengingat nanti gedung tersebut berbasis teknologi,” papar Weda Darmaja.
Bagaimana kesiapan sumber daya manusia (SDM)? Dia mengaku sudah menyiapkan sejumlah tenaga. Ada lima orang tenaga programmer, 10 orang tenaga operasional command centre, dan selebihnya nanti menyesuaikan setelah gedung itu selesai. Sementara itu, dosen Universitas Indonesia Ir Dana Indra Sensuse menilai, Kabupaten Badung memenuhi kriteria untuk menjadi kota pintar atau smart city.
“Kabupaten Badung termasuk 25 kabupaten/kota yang telah memenuhi tiga kriteria untuk dijadikan kota pintar,” ujar Dana Indra dalam bimbingan teknis Penyusunan Master Plan Menuju 100 Kota Pintar di Mangupura, Rabu kemarin.
Dikatakannya, kriteria pertama yakni kesiapan SDM, kemampuan birokrasi, dan kemampuan anggaran daerah untuk mendukung kota pintar. Pilar kedua yang telah dipenuhi Pemkab Badung adalah infrastruktur yang terdiri dari kesiapan infrastruktur fisik, TIK, dan sosial yang memenuhi standar.
Kemudian, pilar yang terakhir adalah super struktur yakni regulasi, kelembagaan dan pelaksana.“Yang terpenting dalam pelaksanaan smart city ini adalah bisa mengubah pola pikir (mindset) pegawai untuk menuju teknologi informasi, sehingga dengan pola kota pintar ini kita dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Badung,” ujarnya.
“UI juga memberikan bimbingan dalam penyusunan master plan gerakan menuju 100 smart city ini,” kata Weda Darmaja. Dia mengharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan quick win (langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai untuk mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi birokrasi) di Badung yang menjadi ikon di dalam penerapan smart city yakni pariwisata.
“Selain aplikasi di bidang pariwisata, kami juga telah menyiapkan beberapa aplikasi pendukung smart city yang bisa diluncurkan saat ulang tahun Kabupaten Badung tahun 2017,” katanya. Dalam membangun smart city di Badung, pihaknya mengambil tagline Komunikasi Informasi Badung (Kidung). “Kidung ini merupakan nyanyian suci yang bisa membawa kedamaian,” katanya. *asa, ant
Anggaran pembangunan sepenuhnya bersumber dari APBD Badung tahun 2017. Proyek akan dikerjakan selama 200 hari kalender, atau ditarget rampung sebelum akhir tahun. Sebagai pelaksana proyek yakni PT Trijaya Nasional.
Kepala Dinas Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) Badung Wayan Weda Darmaja, mengakui gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pusat komando dan pusat data untuk instansinya tengah dalam proses pembangunan. Meski begitu, menurut pejabat asal Sembung, Kecamatan Mengwi, itu pembangunan fisik langsung di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung. “Iya, bukan kami yang menggarap fisiknya, melainkan Dinas PUPR,” ujarnya, Rabu (30/8). Dinas Kominfo hanya memiliki kewenangan untuk kelengkapan pusat komando maupun pusat data saja.
Disinggung terkait kelengkapan pusat komando maupun pusat data, Weda Darmaja mengaku masih dalam proses penyusunan DED di anggaran perubahan 2017. Setelah itu awal 2018 ditarget sudah selesai. “Ada sejumlah kajian yang diperlukan untuk penyempurnaan. Karena diperlukan juga perangkat komputer dan penataan khusus, mengingat nanti gedung tersebut berbasis teknologi,” papar Weda Darmaja.
Bagaimana kesiapan sumber daya manusia (SDM)? Dia mengaku sudah menyiapkan sejumlah tenaga. Ada lima orang tenaga programmer, 10 orang tenaga operasional command centre, dan selebihnya nanti menyesuaikan setelah gedung itu selesai. Sementara itu, dosen Universitas Indonesia Ir Dana Indra Sensuse menilai, Kabupaten Badung memenuhi kriteria untuk menjadi kota pintar atau smart city.
“Kabupaten Badung termasuk 25 kabupaten/kota yang telah memenuhi tiga kriteria untuk dijadikan kota pintar,” ujar Dana Indra dalam bimbingan teknis Penyusunan Master Plan Menuju 100 Kota Pintar di Mangupura, Rabu kemarin.
Dikatakannya, kriteria pertama yakni kesiapan SDM, kemampuan birokrasi, dan kemampuan anggaran daerah untuk mendukung kota pintar. Pilar kedua yang telah dipenuhi Pemkab Badung adalah infrastruktur yang terdiri dari kesiapan infrastruktur fisik, TIK, dan sosial yang memenuhi standar.
Kemudian, pilar yang terakhir adalah super struktur yakni regulasi, kelembagaan dan pelaksana.“Yang terpenting dalam pelaksanaan smart city ini adalah bisa mengubah pola pikir (mindset) pegawai untuk menuju teknologi informasi, sehingga dengan pola kota pintar ini kita dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Badung,” ujarnya.
“UI juga memberikan bimbingan dalam penyusunan master plan gerakan menuju 100 smart city ini,” kata Weda Darmaja. Dia mengharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan quick win (langkah inisiatif yang mudah dan cepat dicapai untuk mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi birokrasi) di Badung yang menjadi ikon di dalam penerapan smart city yakni pariwisata.
“Selain aplikasi di bidang pariwisata, kami juga telah menyiapkan beberapa aplikasi pendukung smart city yang bisa diluncurkan saat ulang tahun Kabupaten Badung tahun 2017,” katanya. Dalam membangun smart city di Badung, pihaknya mengambil tagline Komunikasi Informasi Badung (Kidung). “Kidung ini merupakan nyanyian suci yang bisa membawa kedamaian,” katanya. *asa, ant
Komentar