Wiranto Bangkitkan Semangat Kader KMHDI
Rakor diikuti kader KMHDI dari 13 Pimpinan Daerah, 27 Pimpinan Cabang, dan 6 Komisariat yang tersebar di 22 Provinsi se-Indonesia
DENPASAR, NusaBali
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Jenderal TNI (Purn) Dr H Wiranto SH membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (Rakornas XIII KMHDI), bertempat di Ksirarnawa Art Centre, Denpasar, Kamis (31/8).
Dalam keynote speakernya, Wiranto membangkitkan semangat generasi muda Indonesia, khususnya para kader KMHDI dalam hal bela negara. Wiranto menyebutkan, ancaman bangsa Indonesia saat ini sudah bergeser. Dari yang dulunya konvensional berupa serangan militer, kini berupa ancaman baru yang multidimensi. Sehingga dibutuhkan pemikiran baru untuk menghadapi ancaman tersebut dengan mengubah paradigma. "Saat ini kita menghadapi ancaman yang multidimensi yaitu perang melawan narkoba, terorisme, illegal logging, illegal fishing, illegal mining. Dan dibutuhkan usaha keras untuk merubahnya terutama dari kalangan generasi muda", ujarnya.
UU Dasar 1945 pasal 30 menyatakan seluruh warga negara punya hak yang sama untuk bela negara. "Maka itu, ancaman multidimensi ini harus dihadapi oleh seluruh bangsa," tegasnya.
Melalui rakornas ini Wiranto berharap, KMHDI bisa membumikan Pancasila dalam kehidupan sebagai bangsa. "Mudah-mudahan rakornas ini dapat hasilkan kiat baru bagaimana Pancasila kembali jadi milik bangsa," ujarnya. Mengakhiri pidatonya, Wiranto mengajak para generasi muda untuk merasa memiliki Indonesia, mencintai negeri dan berani introspeksi diri.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengungkapkan bahwa generasi muda selalu dituntut agar lebih peka, cermat dan cerdas dalam menyelaraskan diri dengan perubahan yang terjadi. Hal tersebut diakui Pastika sangat penting agar nilai-nilai spiritual tidak tercabut dari akarnya. Sementara itu dalam tatanan kehidupan sosial, tingkat kriminalitas yang tinggi, etika kehidupan sosial kemasyarakatan yang menurun yang dilakukan oleh generasi muda mengundang keprihatinan tersendiri. Kondisi tersebut menjadi cermin bahwa agama belum menjadi pijakan secara tepat dalam pembangunan moral generasi muda. "Namun demikian, belumlah terlambat bagi generasi muda khususnya generasi muda Hindu untuk mengadakan rekontruksi pemikiran dalam membangun integritas diri dalam mewujudkan keharmonisan, keselarasan tatanan kehidupan sosial dan berperan dalam pergaulan generasi muda intern umat Hindu untuk selanjutnya membangun keharmonisan lintas agama dalam bingkai NKRI," paparnya. Untuk itu pemerintah berharap melalui kegiatan Rakornas KMHDI, akan memberikan vibrasi positif khususnya dalam menyebar semangat untuk senantiasa meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan Ajaran Suci Weda serta memperluas wawasan keagamaan umat Hindu dunia, sebagaimana konsep Vasudeva Kutumbakam (kita adalah bersaudara).
Ketua Panitia, I Wayan Suartika SAg MAg, mengatakan, rakornas dengan tema 'Teguhkan Ideologi Bangsa untuk Indonesia Berdaulat' ini berlangsung hingga Minggu (3/9) ini. Rangkaian kegiatan diawali dengan kuliah umum, dilanjutkan dengan agenda persidangan rakor bertempat di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Bali, hingga pelaksanaan kegiatan tirta yatra ke Pura Tirta Empul Tampaksiring, Pura Batur dan Besakih. "Rakor ini diikuti kader KMHDI dari 13 Pimpinan Daerah, 27 Pimpinan Cabang, dan 6 Komisariat yang tersebar di 22 Provinsi se-Indonesia," terangnya.
Kuliah Umum yang dipandu moderator Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa (Presidium KMHDI periode 2000-2003) itu menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH dan Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. *nvi
Dalam keynote speakernya, Wiranto membangkitkan semangat generasi muda Indonesia, khususnya para kader KMHDI dalam hal bela negara. Wiranto menyebutkan, ancaman bangsa Indonesia saat ini sudah bergeser. Dari yang dulunya konvensional berupa serangan militer, kini berupa ancaman baru yang multidimensi. Sehingga dibutuhkan pemikiran baru untuk menghadapi ancaman tersebut dengan mengubah paradigma. "Saat ini kita menghadapi ancaman yang multidimensi yaitu perang melawan narkoba, terorisme, illegal logging, illegal fishing, illegal mining. Dan dibutuhkan usaha keras untuk merubahnya terutama dari kalangan generasi muda", ujarnya.
UU Dasar 1945 pasal 30 menyatakan seluruh warga negara punya hak yang sama untuk bela negara. "Maka itu, ancaman multidimensi ini harus dihadapi oleh seluruh bangsa," tegasnya.
Melalui rakornas ini Wiranto berharap, KMHDI bisa membumikan Pancasila dalam kehidupan sebagai bangsa. "Mudah-mudahan rakornas ini dapat hasilkan kiat baru bagaimana Pancasila kembali jadi milik bangsa," ujarnya. Mengakhiri pidatonya, Wiranto mengajak para generasi muda untuk merasa memiliki Indonesia, mencintai negeri dan berani introspeksi diri.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengungkapkan bahwa generasi muda selalu dituntut agar lebih peka, cermat dan cerdas dalam menyelaraskan diri dengan perubahan yang terjadi. Hal tersebut diakui Pastika sangat penting agar nilai-nilai spiritual tidak tercabut dari akarnya. Sementara itu dalam tatanan kehidupan sosial, tingkat kriminalitas yang tinggi, etika kehidupan sosial kemasyarakatan yang menurun yang dilakukan oleh generasi muda mengundang keprihatinan tersendiri. Kondisi tersebut menjadi cermin bahwa agama belum menjadi pijakan secara tepat dalam pembangunan moral generasi muda. "Namun demikian, belumlah terlambat bagi generasi muda khususnya generasi muda Hindu untuk mengadakan rekontruksi pemikiran dalam membangun integritas diri dalam mewujudkan keharmonisan, keselarasan tatanan kehidupan sosial dan berperan dalam pergaulan generasi muda intern umat Hindu untuk selanjutnya membangun keharmonisan lintas agama dalam bingkai NKRI," paparnya. Untuk itu pemerintah berharap melalui kegiatan Rakornas KMHDI, akan memberikan vibrasi positif khususnya dalam menyebar semangat untuk senantiasa meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan Ajaran Suci Weda serta memperluas wawasan keagamaan umat Hindu dunia, sebagaimana konsep Vasudeva Kutumbakam (kita adalah bersaudara).
Ketua Panitia, I Wayan Suartika SAg MAg, mengatakan, rakornas dengan tema 'Teguhkan Ideologi Bangsa untuk Indonesia Berdaulat' ini berlangsung hingga Minggu (3/9) ini. Rangkaian kegiatan diawali dengan kuliah umum, dilanjutkan dengan agenda persidangan rakor bertempat di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Bali, hingga pelaksanaan kegiatan tirta yatra ke Pura Tirta Empul Tampaksiring, Pura Batur dan Besakih. "Rakor ini diikuti kader KMHDI dari 13 Pimpinan Daerah, 27 Pimpinan Cabang, dan 6 Komisariat yang tersebar di 22 Provinsi se-Indonesia," terangnya.
Kuliah Umum yang dipandu moderator Dr I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa (Presidium KMHDI periode 2000-2003) itu menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH dan Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. *nvi
1
Komentar