nusabali

MDA Karangasem Tingkatkan SDM Prajuru Desa Adat Dukuh Penaban

  • www.nusabali.com-mda-karangasem-tingkatkan-sdm-prajuru-desa-adat-dukuh-penaban

AMLAPURA, NusaBali - Bendesa Alitan MDA Kecamatan Karangasem I Wayan Merta memberikan edukasi tentang peran dan fungsi sebagai prajuru agar sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih meningkat dan berkualitas.

Kegiatan peningkatan kapasitas prajuru itu diikuti segenap prajuru Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem di Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, Selasa (31/12).

Acara yang dibuka Bendesa Madya MDA Karangasem I Nengah Suarya yang juga Bendesa Adat Dukuh Penaban. Kegiatan itu dilaksanakan sehubungan ada prajuru yang baru di Desa Adat Dukuh Penaban sehingga dipandang penting mendapatkan pemahaman di bidang keprajuruan.

Banyak hal yang dipaparkan Bendesa Alitan MDA I Wayan Merta, mulai dari tugas dan fungsi parahyangan, pawongan dan palemahan, agar seimbang. Bidang palemahan misalnya, di setiap krama menggelar persembahyangan di pura saat piodalan, hendaknya bekas upakara berupa sampian sebaiknya dibawa pulang, agar tidak membebani pangayah di pura.

"Bawa pulang sampah bekas upakara itu agar tidak membebani pangayah di pura. Dan, lakukan pemilahan, kelola sampah berbasis sumber," pintanya.

Merta yang juga Penyarikan Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem menambahkan, di desa adat pada dasarnya ada 5 tantangan, ancaman terhadap tradisi dan nilai adat, ketergantungan pada pariwisata dapat mempengaruhi kebudayaan lokal, terjadinya konflik internal, adanya politik kekuasaan dan perlunya mewaspadai samparadaya asing.

"Makanya hati-hati dengan sampradaya yang bisa menggerus adat dan budaya. Jika terjadi masalah di desa adat, lakukan identifikasi masalah, persempit masalah, dan selesaikan bersama melalui musyawarah," pintanya, Kewajiban menjalankan Panca Yadnya katanya, itu wajib secara berkelanjutan, jika itu tidak berjalan, nanti bisa tersesat.

Kali ini, katanya, telah berkembang, terkadang masalah yang terjadi untuk menyelesaikannya tidak diatur tidak sesuai awig-awig. "Itulah sebabnya, bisa dilakukan revisi atau anggah ungguhing awig-awig, melalui paruman. Sebab untuk menepas wicara di zaman sekarang belum tentu diatur awig-awig," katanya lagi.

Dia mengingtakan, pentingnya meningkatkan sumber daya manusia, dengan melakukan penguatan yowana, sebagai sumber kekuatan pembangunan di desa.

Bendesa Adat Dukuh Penaban I Nengah Suarya didampingi Penyarikan I Nengah Sudana mengatakan,  pentingnya menggelar kegiatan peningkatan kapasitas prajuru, mengingat beberapa prajuru ada yang baru. "Prajuru yang lama perlu ditingkatkan kualitasnya, sedangkan prajuru yang baru agar memahami tugas dan fungsinya sebagai prajuru," kata Suarya.

Hadir di acara itu, Petajuh I I Wayan Pendem, Petajuh II I Nengah Agus Sukarsa, Penyarikan I Nengah Sudana, Petengen I Nengah Sukadana.7k16

Komentar