Kunjungan Wisman ke Bali Tahun 2024 Capai 6,3 Juta
Tetap Jadi Destinasi Wisata Utama
DENPASAR, NusaBali - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan jumlah kunjungan wisatawan manca negara ke Bali dari Januari 2024 sampai dengan 29 Desember 2024 tercatat 6,3 juta. “Yang 30 -31 Desember belum terhitung,” ujarnya.
Namun demikian, kata Tjok Bagus Pemayun tentunya akan ada penambahan jumlah kunjungan dari 2 hari kunjungan di pengujung tahun 2024.
Menurut Tjok Bagus Pemayun 6,3 juta kunjungan wisman sudah melewati target. Karena untuk tahun 2024, Pemprov Bali dalam hal ini Dinas Pariwisata menargetkan 5,5 juta kunjungan untuk batas bawah dan 6 juta kunjungan wisman untuk batas atas.
“Jadi target sudah terlewati,” ujar birokrat asal Gianyar ini. Wisman asal Australia, India dan China serta dari negara- negar Eropa yang mendominasi kunjungan wisman ke Bali.
Juga capaian 6,3 juta kunjungan wisman tersebut diatas jumlah kunjungan wisman ke Bali tahun 2019. Dari data Dinas Pariwisata Bali, tahun 2019 kunjungan wisman ke Bali mencapai 6.275.210 kunjungan.
Dikatakan Tjokorda Bagus Pemayun, wisman asal Australia, India dan China serta dari negara- negara Eropa yang mendominasi kunjungan wisman ke Bali. Untuk tahun 2025, Bali menargetkan 6 juta sampai 6,5 juta kunjungan wisman ke Bali.
”Yang terpenting bukan itu saja, yang kita harapkan adalah wisman dengan long stay lebih lama, spending money lebih banyak serta respek dengan budaya dan masyarakat lokal,” ujarnya. Hal ini dalam rangka membangun dan mewujudkan pariwisata berkualitas, pariwisata yang berkelanjutan.
Tjokorda Bagus Pemayun mengiyakan cuaca ektrem, yang berakibat bencana alam seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya, mempengaruhi animo kunjungan wisman ke Bali. “Ya tentu saja, informasi- informasi negatif dari kejadian itu, tentu berdampak,” ujarnya.
Namun demikian, Bali tetap menjadi salah satu tempat atau destinasi favorit untuk berwisata. “Dari bincang-bincang kita dengan teman- teman Asita, Bali tetap menjadi tempat pilihan untuk berlibur. Ada tambahan peningkatan 20 persen kunjungan pada liburan ini (Nataru) dibanding sebelumnya,” terang Tjokorda Bagus Pemayun.
Terpisah Sekretaris BPC PHRI Badung I Gede Ricky Sukarta mengatakan aktivitas wisata dalam liburan Nataru relatif lancar. Namun beberapa hal harus menjadi atensi. Antara lain kemacetan masih terjadi di sejumlah titik dan Lokasi sehingga mengundang keluhan, diantaranya melalui sosmed.
Kemacetan diperkirakan membayangi, sehingga berdampak terhadap menurunnya animo wisatawan, terutama wisatawan domestik atau wisatawan nusantara datang ke Bali.
Selain itu juga karena faktor cuaca, hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan kejadian musibah di beberapa tempat juga berpengaruh. Kemudian berkait program Pusat yakni pengembangan kawasan B3 (Bali Barat, Buleleng dan Banyuwangi).
“Ini bisa dipahami karena terkait dengan program Kemenpar,” ujarnya. Diperkirakan program B3 ini menyebabkan banyak wisatawan domestik yang mencoba menikmati wisata di kawasan wisata B3. “Juga faktor lain-lainnya,” ujarnya. k17.
Komentar