nusabali

Lomba Tapel Tingkat SD-SMP Ramaikan Akhir Tahun di Karangasem

  • www.nusabali.com-lomba-tapel-tingkat-sd-smp-ramaikan-akhir-tahun-di-karangasem
  • www.nusabali.com-lomba-tapel-tingkat-sd-smp-ramaikan-akhir-tahun-di-karangasem
  • www.nusabali.com-lomba-tapel-tingkat-sd-smp-ramaikan-akhir-tahun-di-karangasem
  • www.nusabali.com-lomba-tapel-tingkat-sd-smp-ramaikan-akhir-tahun-di-karangasem

AMLAPURA, NusaBali.com — Sekaa Teruna (ST) Kumuda Jaya, Banjar Tampuagan, Kabupaten Karangasem, berkolaborasi dengan Omkara Fest menyelenggarakan Lomba Tapel tingkat SD-SMP se-Kabupaten Karangasem pada Minggu (29/12/2024). Ajang yang bertujuan untuk mengembangkan seni budaya dan kreativitas generasi muda di Karangasem ini menampilkan berbagai karya tapel kreatif dengan tema unik, mulai dari tokoh tradisional hingga makhluk mitologi.

Ketua panitia, I Gede Wikram Aditya Baruna, menjelaskan bahwa lomba ini difokuskan pada peserta dari kalangan pelajar SD dan SMP agar anak-anak lebih terlibat dalam dunia seni. “Kami ingin memberi ruang bagi anak-anak untuk berkreativitas dan mengekspresikan ide mereka. Dalam lomba sebelumnya yang terbuka untuk kategori umum, karya anak-anak kalah bersaing dengan peserta dewasa. Maka, kami adakan lomba khusus ini,” ungkapnya.

Kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan perayaan HUT ST Kumuda Jaya ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Sebanyak 46 peserta berpartisipasi, dengan penilaian karya yang mencakup aspek anatomi, estetika, aksesoris, dan kemurnian karya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan workshop seni yang dibawakan oleh seniman ogoh-ogoh, Cenk Cenk Bero. Workshop tersebut memberi kesempatan kepada peserta untuk belajar langsung proses pembuatan karya seni dari tangan profesional.

Tiga seniman lokal turut didaulat menjadi dewan juri, yaitu I Komang Agus Handika (Koming TST), I Gede Sugiarta Sujatmika (Pantaka), dan I Kadek Wiriantana. Menurut Koming TST, penilaian fokus pada anatomi, pewarnaan, serta keaslian karya. 


“Semangat anak-anak sangat luar biasa, dan lomba ini bisa menjadi awal untuk melahirkan seniman-seniman muda yang berbakat,” ujarnya. Pantaka menambahkan, lomba ini mampu menjadi inspirasi untuk menggali potensi seni sejak dini.

Salah satu peserta, I Komang Agus Deva Triadyana (13), merasa bangga dapat ikut serta dalam lomba ini. “Saya membuat dua tapel dengan biaya Rp155 ribu. Kesulitan utama adalah menggarap detail kecil, tapi ini pengalaman berharga. Saya ingin menjadi seniman yang melestarikan seni ogoh-ogoh di masa depan,” katanya.

Panitia berharap ajang serupa dapat terus dilaksanakan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengajegkan seni budaya Bali, dan kami ingin lomba ini menjadi agenda rutin dengan fasilitas yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Wikram Aditya.

Dengan melibatkan kreativitas anak-anak dan semangat para pendukung seni lokal, Lomba Tapel ini menjadi langkah positif dalam menjaga kelestarian budaya Bali, sekaligus mendorong partisipasi generasi muda dalam seni tradisional. *m03

  • Berikut daftar pemenang lomba:
  • • Juara Favorit: Kadek Seriasa dengan karya Buta Cuil (peserta no. 23).
  • • Juara 1: I Dewa Gede Rai Artika dengan karya Iwa Ling Lung (peserta no. 27).
  • • Juara 2: Komang Suryadana dengan karya Celuluk (peserta no. 16).
  • • Juara 3: I Komang Wirya Wedanta Putra dengan karya Murkaning I Wenara (peserta no. 6).
  • • Harapan 1: I Nengah Adi Juniarta dengan karya Gede Keneh (peserta no. 9).
  • • Harapan 2: Ketut Joshua dengan karya I Nini Ngelekas (peserta no. 17)
  • • Harapan 3: I Kadek Pande Kardiyana dengan karya Jengat (peserta no. 15).

Komentar