nusabali

DPP Golkar Lakukan Evaluasi

Pasca Kalah Pilkada, Tawarkan Pemilihan ala Konvensi

  • www.nusabali.com-dpp-golkar-lakukan-evaluasi

Setelah survei, tokoh-tokoh pilihan masyarakat berdasarkan survei tersebut lalu disodorkan ke pihak DPRD untuk dipilih secara langsung

JAKARTA, NusaBali - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kinerja partai setelah kekalahan beberapa kader yang diusung dalam Pilkada 2024. Ke depan, Golkar mendorong pemilihan kepala daerah dengan system ala konvensi.

“Yang kalah, kita jangan kecil hati juga, ini bagian daripada proses. Tapi cukup menjadi catatan ke depan, Insyaallah Golkar akan membuat strategi yang lebih baik,” kata Bahlil dalam kegiatan refleksi kinerja Partai Golkar yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (31/12).

Bahlil mengakui pihaknya memang kalah di beberapa daerah yang strategis seperti Jakarta, Maluku Utara dan Banten. Namun demikian, dia menilai Golkar justru menang di daerah-daerah yang diperkirakan akan kalah. 

Karenanya, Bahlil melihat fenomena menang kalah merupakan hal yang biasa dan Golkar sebagai salah satu partai tertua dinilai cukup dewasa menerima dinamika tersebut. “Karena kita harus maju terus untuk ke depan. Tidak boleh mundur,” jelas kader senior di Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) salah satu organisasi sayap Partai Golkar ini.

Sebelumnya, beberapa kader yang diusung Golkar dalam pilkada menelan kekalahan. Beberapa diantaranya yang paling menonjol yakni pasangan Ridwan Kamil dan Suswono yang kalah dari pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta. 

Dalam tarung di Ibu Kota ini, Pram-Doel yang diusung PDIP dinyatakan mendapatkan suara terbanyak yakni 2.183.239 suara (50.07 %), sementara paslon lainnya yakni nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendapatkan 1.718.160 suara (39,40 %). Di posisi ketiga paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.230 suara (10,53 %).

Selain itu Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang semula dijagokan dalam pilkada Banten justru menelan kekalahan dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Andra Soni-Dimyati Natakusumah unggul dengan memperoleh 3.102.501 suara, berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat Provinsi, oleh Komisi Pemilihan Umum Banten. 

Pada rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Provinsi, pasangan Andra Soni-Dimyati memperoleh suara terbanyak mencapai 3.102.501 suara atau sebesar 55,8 persen pemilih. Sementara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 01 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi mendapatkan suara sebanyak 2.449.183 suara, atau 44,12 persen.

Sementara untuk Pilkada mendatang, Bahlil menawarkan konsep pemilihan kepala daerah melalui DPRD dengan metode seperti menggelar konvensi. “Jadi semacam ada proses ya setengah konvensi lah, semacam begitu. Ini contoh ya, contoh,” kata Bahlil dalam pidato refleksi kinerja Partai Golkar 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa.

Proses pemilihan ala konvensi itu, lanjut Bahlil, dapat dimulai dengan partai yang melakukan survei ke masyarakat untuk mencari tokoh-tokoh yang layak menjadi kepala daerah. Setelah survei, tokoh-tokoh pilihan masyarakat berdasarkan survei tersebut lalu disodorkan ke pihak DPRD untuk dipilih secara langsung. Dengan demikian, DPRD dapat berperan sebagai perpanjangan tangan masyarakat dalam memilih kepala daerah. 

Bahlil melanjutkan Golkar akan menjadi partai pertama yang siap untuk mengkaji dan berperan dalam pemberlakuan sistem tersebut jika akhirnya disetujui oleh legislatif dan eksekutif. “Golkar kan partai yang berpengalaman kalau disuruh buat konvensi dan dieksekusi hasilnya. Kalau partai yang lain belum tentu kan, kira-kira begitu,” jelas Bahlil.n ant

Komentar