Warga Ubud Kaja Swadaya Perbaiki Jalan Kajeng
Kelian Banjar Adat Ubud Kaja
I Wayan Putih Suhadi
Perbaikan Jalan
Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta
GIANYAR, Nusa bali - Warga Banjar Adat Ubud Kaja, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar swadaya memperbaiki Jalan Kajeng yang rusak.
Selama seminggu warga sibuk melakukan pembetonan sepanjang 100 meter dengan lebar rata-rata 2,75 meter. Jalan ini dinamakan Rurung Pucuk. Masyarakat yang berdonasi dengan kompensasi bisa menulis nama atau kata kenang-kenangan di atas beton. Ketua Pasawitran Warga Jalan Kajeng Ubud, I Wayan Eka Puja, mengatakan Jalan Kajeng sebagai penghubung ke Jalan Suweta, Ubud. Seiring menggeliatnya pariwisata, kiri kanan jalan yang relatif sempit mulai bermunculan kios atau lapak pedagang souvenir.
Kerusakan jalan menjadi lebih parah apabila ada kegiatan penutupan atau rekayasa lalu lintas di catuspata Ubud karena Jalan Kajeng menjadi pelimpahan lalu lintas. Saat Pemerintah Kabupaten Gianyar menerapkan one way di Jalan Suweta, Jalan Kajeng menjadi alternatif untuk menghindari macet. “Sudah jalannya kecil, sesak, dan rusak,” ujar Eka Puja, Kamis (2/1).
Kelian Banjar Adat Ubud Kaja I Wayan Putih Suhadi tergugah melakukan perbaikan jalan secara swadaya. “Atas inisiatif kelian adat, pada pertengahan bulan Desember dimulai pengerjaan pembongkaran jalan,” jelas Eka Puja. Dikonfirmasi terpisah, Wayan Putih mengatakan Jalan Kajeng punya histori penting. Sebagai warga sudah selayaknya menjaga Jalan Kajeng. Dijelaskan oleh Wayan Putih, Kajeng atau lebih tepatnya Lettu Kajeng adalah pahlawan yang diperabukan di Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta, Tabanan melengkapi nama pahlawan lainnya asal Ubud yaitu Suweta yang juga namanya telah diabadikan sebagai nama jalan.
Kajeng dan Suweta terpatri abadi dalam bentang sejarah perjuangan bangsa. Namanya pun terukir menjadi salah satu nama di Pusering Mandala Desa Budaya Ubud. “Semoga nyala api perjuangan sang pejuang senantiasa memotivasi para insan kini untuk menggapai keutamaan pengabdian. Pahlawan identik dengan semangat, dibuktikan dengan semangat warga memperbaiki jalan secara swadaya,” ujarnya. Masyarakat yang berdonasi dengan kompensasi bisa menulis nama atau kata kenang-kenangan di atas beton. Perbaikan jalan dengan rencana anggaran biaya Rp 75 juta. 7 nvi
Komentar