Realisasi Investasi di Badung Capai Rp 13 Triliun
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mencatat realisasi investasi yang masuk ke Gumi Keris sangat besar pada 2024, bahkan jauh melampaui target. Hingga triwulan III 2024 bahkan sudah mencapai angka Rp 13 triliun lebih dari target Rp 8,7 triliun lebih. Angka ini belum termasuk realisasi di triwulan IV, karena baru akan dirilis setelah 10 Januari 2025.
Kepala Dinas Penananam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung I Made Agus Aryawan, mengungkapkan realisasi investasi di Kabupaten Badung sampai dengan triwulan III 2024 mencapai Rp 13 triliun lebih dari target yang ditetapkan sebesar Rp 8,7 triliun lebih atau mencapai 157,31 persen. Berdasarkan komposisi sumber modal yang masuk, dominan merupakan modal asing. Komposisinya antara lain dari kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 3 triliun leih (22,09 persen) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 10 triliun leih (77,91 persen). Sebagian besar investasi yang masuk berkutat di sektor pariwisata.
“Data ini menggambarkan bahwa dominan investasi yang masuk di Kabupaten Badung merupakan modal asing,” ujar Agus Aryawan, Kamis (2/1).
Menurut Agus Aryawan, investasi ini juga mendominasi investasi yang masuk secara keseluruhan di Bali. Dikatakan, dengan total target investasi Provinsi Bali pada 2024 yang dipasang sebesar Rp 16 triliun, dari Badung saja sudah membukukan nilai investasi lebih dari Rp 13 triliun hingga triwulan III.
“Provinsi Bali menargetkan investasi Rp 16 triliun, dan kita (Badung) di triwulan III sudah masuk Rp 13 triliun. Ini artinya angka realisasi tersebut berkontribusi mencapai 86,17 persen dari total target investasi Provinsi Bali pada 2024,” ungkap birokrat asal Tabanan ini.
Agus Aryawan kemudian membandingkan realisasi investasi pada 2024, jika dibandingkan dengan realisasi investasi periode yang sama pada 2023 sebesar Rp 7,3 triliun lebih , menunjukkan peningkatan sebesar Rp 6,4 triliun lebih atau meningkat sebesar 88,28 persen. “Yang jelas bila dibanding tahun sebelumnya di triwulan yang sama ada peningkatan lebih dari Rp 6 triliun,” sebutnya.
Lantas berapa jumlah realisasi investasi sampai dengan Desember 2024? Agus Aryawan belum bisa memastikan karena masih proses berjalan. “Total investasi keseluruhan 2024 belum dapat diketahui, karena baru dirilis setelah 10 Januari 2025 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan IV,” katanya. 7 ind
Komentar