Sampah Kiriman di Badung Jadi Sorotan Pusat
Menteri dan Utusan Khusus Presiden Dijadwalkan Turun ke Lapangan
Kunjungan tersebut diharapkan dapat menciptakan sebuah solusi pasti terhadap sampah kiriman yang setiap tahun menepi di pantai barat Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman yang menerjang kawasan pesisir pantai di Badung, termasuk Pantai Kuta, jadi perhatian serius pemerintah pusat. Sejumlah Menteri dan Utusan Khusus Presiden berencana meninjau langsung kondisi Pantai Kuta yang kini diterjang sampah kiriman. Dijadwalkan kehadiran rombongan pada Sabtu (4/1) besok.
Sejumlah Menteri yang bakal turun meninjau kondisi Pantai Kuta, di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pariwisata, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi di lapangan serta merumuskan langkah strategis untuk mengatasi masalah sampah kiriman.
“Rencananya kegiatan peninjuan dari pemerintah pusat akan melibatkan pemantauan lapangan, aksi bersih-bersih, dan rapat yang lokasi kegiatannya di Pantai Kuta,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas LHK Badung, Anak Agung Gede Dalem, Kamis (2/1).
Pria yang akrab disapa Gung Dalem ini juga ikut mendampingi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Badung dalam meninjau persiapan kedatangan delegasi pusat. Kegiatan tersebut juga melibatkan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E), Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, serta unsur pemerintahan lokal, termasuk Sekretaris Camat Kuta, Lurah Kuta, dan Bendesa Adat Kuta.
Gung Dalem menekankan pentingnya penanganan sampah kiriman secara menyeluruh. Penanganan sampah, kata dia, bukan hanya ketika sampah sudah menepi di pantai. Tetapi juga sebelum terbuang ke laut, saat berada di laut, hingga pengolahannya setelah berhasil dikumpulkan. Gung Dalem juga menyoroti perlunya teknologi modern seperti incinerator untuk memusnahkan sampah secara efektif. “Pengolahan ini sangat penting untuk memastikan bahwa sampah tidak lagi menjadi masalah yang berulang setiap tahun,” tambahnya.
Saat ini, volume sampah kiriman di pesisir barat Badung diperkirakan menuju puncaknya. Puncak kedatangan sampah diprediksi akan terjadi pada Februari mendatang, dengan jumlah yang kemungkinan lebih besar daripada yang terlihat saat ini. Oleh karena itu, masalah sampah kiriman dikhawatirkan merusak citra Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Berdasarkan temuan kami, tidak sedikit sampah yang mencirikan bahwa itu berasal dari luar Bali. Bahkan itu sebenarnya sudah ada kajiannya secara ilmiah,” bebernya.
Gung Dalem berharap, kunjungan para pejabat pusat tersebut diharapkan dapat menciptakan sebuah solusi pasti terhadap sampah kiriman yang setiap tahun menepi di pantai barat Badung, terutama pantai-pantai yang berstatus tujuan pariwisata, seperti Pantai Kuta. “Kami harap sampah-sampah yang datangnya entah dari mana itu bisa tertangani dengan baik,” harapnya. 7 ol3
Komentar