Rawat Inap Pasien DB Masih Landai

Musim peningkatan pasien karena DB tersebut terjadi dari tahun ke tahun. Namun, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Karangasem dr I Komang Wirya membantah perkiraan peningkatan pasien  itu. "Ah, pasien demam berdarah di sini landai. 

Rata-rata per hari hanya 3 pasien hingga 4 pasien, tidak banyak," bantahnya kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Jumat (3/1). Kata dia, kategori banyak apalagi sampai ada pasien di kamar perawatan yang membeludak hingga di selasar.

Jelasnya, musim hujan tidak jaminan kasus demam berdarah akan meningkat. Karena perilaku hidup sehat masyarakat meningkat dengan melakukan 3M (menguras, menutup dan mengubur), menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mengubur barang bekas.

Kata dia, 3M adalah cara paling efektif mencegah terjadinya demam berdarah agar nyamuk tidak bisa berkembang. Media atau tempat berkembang nyamuk adalah genangan air.

Bahkan, lanjut dia, untuk mencegah demam berdarah juga dengan melakukan 3M plus, dengan menaburkan larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan lain-lain.

Namun, menurut I Gusti Bagus Putra Pertama, dari tahun ke tahun kasus DB meningkat di Karangasem. Selama 11 tahun terakhir, kasus cenderung naik. Tahun 2014 sebanyak 312 kasus, tahun 2015 sebanyak 790 kasus, tahun 2016 sebanyak 3.226 kasus, tahun 2017 sebanyak 221 kasus, tahun 2018 sebanyak 19 kasus, tahun 2019 sebanyak 160 kasus, tahun 2020 sebanyak 185 kasus, tahun 2021 sebanyak 185 kasus, tahun 2022 sebanyak 822 kasus, tahun 2023 sebanyak 625 kasus dan tahun 2024 sebanyak 1.019 kasus. "Itu artinya kasus demam berdarah cenderung meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Setiap musim hujan, jelas Bagus Putra Pertama, sudah pasti muncul kasus demam berdarah. "Lebih lanjut silakan tanyakan ke RSUD atau ke Puskesmas," pintanya.7k16